“Hotman Paris Dicintai Konglomerat Lokal, Ditakuti Kreditor Asing”
Laporan Capital Profile

“Hotman Paris Dicintai Konglomerat Lokal, Ditakuti Kreditor Asing”

Hotman menganggap laporan Capital Profile sebagai pujian.

RZK/CR-17
Bacaan 2 Menit
Hotman Paris Hutapea. Foto: RES
Hotman Paris Hutapea. Foto: RES

Di Republik ini, nama Hotman Paris Hutapea begitu populer. Kepopuleran Hotman bahkan sudah merambah ke dunia internasional. Pria kelahiran Laguboti, Sumatera Utara itu pernah diprofilkan media beken Amerika Serikat, New York Times. Baru-baru ini nama Hotman kembali mencuat di kancah internasional.

Capital Profile, sebuah lembaga riset seputar pelaku bisnis beserta keluarganya yang cukup berpengaruh di pasar Asia melansir sebuah laporan khusus bertajuk “Special Report: The Best of Hotman Paris”, pada 1 September 2014. Laporan itu dipublikasikan di laman resmi Capital Profile, www.capitalprofile.com.

Tidak hanya dipublikasikan di laman resmi, informasi tentang laporan khusus tersebut juga disebarkan melalui akun twitter @capitalprofile. Selama dua hari, 1-2 September 2014, @capitalprofile melontarkan lima kicauan tentang Hotman.

Pada 2 September 2014, @capitalprofile melontarkan kicauan “CP's Hotman Paris report sighted in the wild #CancelYourBonds#SueYourCreditorshttp://bit.ly/1q5iVaQ pic.twitter.com/9vEvfoKvMX”; dan “Capital Profile presents Asian Bankruptcy Law's Most Intriguing People 2014. #5 - Hotman Paris http://bit.ly/1q5iVaQ pic.twitter.com/ZaScbFUEtJ”.

Sebelumnya, 1 September 2014, @capitalprofile melontarkan kicauan “Download the latest Capital Profile reports #HotmanParis#CokingCoalToCocaCola#FamilyIndexhttp://bit.ly/1rZFahy pic.twitter.com/vfwKqEXq6x”; “Hotman Paris: Indonesian Debtors' Nuclear Option http://bit.ly/1q5iVaQ pic.twitter.com/0VUsI5Ngbp”; dan “Best of Hotman Paris, Vol. 1 - Capital Profile report on Indonesia's hottest lawyer and the tycoons who love him http://bit.ly/1q5iVaQ”.

Special Report: The Best of Hotman Paris hanya terdiri dari dua halaman, dimana halaman pertama berupa sampul depan. Sementara, isi laporan pada halaman dua, hanya terdiri dari satu paragraf narasi dan sebuah tabel tentang daftar klien yang pernah ditangani Hotman.

Dalam daftar itu terdapat nama pengusaha media Harry Tanoesoedibjo (Mobile-8 Telecom), Keluarga Riady (Lippo Group), Keluarga Widjaja (Asia Pulp & Paper), dan beberapa nama konglomerat lainnya.

Pada bagian satu paragraf narasi, Hotman dideskripsikan sebagai sosok yang merepresentasikan risiko berinvestasi di Indonesia. Paragraf itu juga menyebut Hotman, “pengacara korporasi flamboyan di negara dengan perkara-perkara kepailitan yang menonjol”.

Bagian paling menarik dari satu paragraf narasi itu adalah ketika mendeskripsikan sepak terjang Hotman dari sisi pengusaha lokal, kreditor asing, dan sesama advokat. Hotman disebut “dicintai pengusaha lokal”, “ditakuti kreditor asing”, sekaligus “dihormati oleh sesama advokat”.

“Loved by local tycoons, feared by foreign creditors and respected by lawyers who marvel at his legal sleight of hand even as they question his methods, Hotman has parlayed his courtroom success and colorful persona into national celebrity.”

Dimintai tanggapannya, Hotman menganggap laporan yang dilansir lembaga riset yang berkantor di Hong Kong itu sebagai pujian. Karena pujian, Hotman pun mengaku senang.

"Itu sudah ditulis lima belas tahun lalu di New York Times. Di Herald Tribunne dan di berbagai koran di Australia, jadi bukan hal baru lagi. Tentu kita senang dong kalau dipuji," ujarnya singkat di sela-sela acara seminar kepailitan di Jakarta, Selasa (9/9).

Tags:

Berita Terkait