Hiswana Migas Tolak Swasta Jadi Penyalur Subsidi BBM
Berita

Hiswana Migas Tolak Swasta Jadi Penyalur Subsidi BBM

Masuknya Petronas dan AKR Corporindo dalam pendistribusian BBM bersubsidi mengakibatkan berkurangnya jatah volume dan pendapatan anggota Hiswana. DPR menilai penolakan Hiswana Migas tidak beralasan.

Yoz
Bacaan 2 Menit

 

Menjawab kekhawatiran Nuradib, Presiden Direktur PT Petronas Niaga Indonesia, Mohd Ibrahimnuddin Mohd Yunus mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan siapapun, termasuk Hiswana Migas. Kerja sama tersebut bisa direalisasikan dengan menggunakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), APMS dan Solar Paket Dealer Nelayan (SPDN) yang menjadi anggota Hiswana Migas sebagai agen penyalur BBM bersubsidi sebanyak 20.440 KL yang menjadi jatah Petronas.

 

Hal senada dikatakan Direktur Utama PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesoemo yang juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk anggota Hiswana migas dalam pendistribusian BBM bersubsidi tahun ini. “Kami buka mitra selebar-lebarnya kerja sama karena itu memang dibutuhkan,” tuturnya di tempat yang sama.

 

Tak Beralasan

Keinginan Hiswana Migas agar BPH Migas meralat kebijakannya terkait penetapan AKR Corporindo dan Petronas Niaga sebagai pendamping Pertamina dalam pendistribusian BBM bersubsidi di tahun 2010, justru dipertanyakan DPR. Anggota Komisi VII DPR Effendi Simbolon mengatakan penolakan Hiswana Migas tidak beralasan.

 

Menurut Effendi, tidak selayaknya Hiswana Migas menyalahkan BPH Migas yang telah menunjuk kedua perusahaan tersebut sebagai pendamping  Pertamina dalam mendistribusikan BBM bersubsidi. Ia malah menilai, Hiswana Migaslah yang tidak kompetitif meski sudah berpenglaman selama 31 tahun mendistribusikan BBM bersubsidi. “Kompetisi itu harus ada. Mereka terlalu lama terhenyak dengan nasionalisme semu, jadinya bermental pengemis,” tandas Effendi.

 

Menurutnya, tidak ada salahnya jika Petronas dan AKR mendampingi Pertamina, mengingat selama ini pendistribusian BBM bersubsidi dimonopoli Pertamina, sehingga menyebabkan kurang sehatnya pendistribusian BBM nasional.

Tags:

Berita Terkait