Hatta Enggan Bicara Wacana Kenaikan Harga BBM
Aktual

Hatta Enggan Bicara Wacana Kenaikan Harga BBM

ANT
Bacaan 2 Menit
Hatta Enggan Bicara Wacana Kenaikan Harga BBM
Hukumonline
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa enggan berbicara terkait wacana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebagai salah satu opsi untuk mengurangi jumlah subsidi BBM yang dinilai menjadi beban APBN.

"Belum ada pembicaraan kenaikan BBM bersubsidi. Saya tak ingin berbicara sebelum ada pembicaraan kenaikan harga BBM. Yang menentukan kita naik bukan Bank Dunia, tapi kita," ujar Hatta dalam sebuah diskusi dengan wartawan di Jakarta, Rabu (19/3).

Pernyataan Hatta tersebut menanggapi usulan Bank Dunia yang menyatakan ada dua opsi yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah subsidi BBM, yakni menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi Rp8.500 per liter atau mengurangi subsidi BBM hingga 50 persen.

Bank Dunia menilai, untuk menyelamatkan fiskal Indonesia kedepan yaitu dengan kembali menaikkan harga BBM Bersubsidi.

"Subsidi BBM adalah topik permanen bagi kami (Bank Dunia) karena ini akan memberikan tekanan terhdap kebijakan demestik," kata Lead Economist World Bank Jim Brumby pada Selasa lalu (18/3).

Bank Dunia menyatakan, impor BBM masih relatif tinggi dan kurang ada realisasi kebijakan pendukung untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi tersebut.

Indonesia sendiri akan menggelar Pemilu pada bulan April dan Juli 2014. Kebijakan kenaikan harga BBM itu juga bisa dilakukan di pemerintahan selanjutnya yang akan dilantik bulan Oktober 2014 dengan melakukan perubahan anggaran (APBNP).

Hatta sendiri mengatakan pemerintah harus bekerja keras dalam menjaga keberlanjutan dan kredibilitas fiskal. Ia juga menilai harga minyak masih dalam kisaran yang cukup baik namun volume nya harus dijaga seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

"Kami memikirkan itu (opsi kenaikan harga BBM). Kita kan dibatasi, kan gak mungkin defisit (neraca transaksi berjalan) tiga persen. Seperti apa? tunggu saja. Yang penting kita jaga fiskal tetap kredibel dan sustain," kata Hatta.
Tags: