Harry Potter, Bacaan Favorit Tahanan Guantanamo
Jeda

Harry Potter, Bacaan Favorit Tahanan Guantanamo

Novel-novel John Grisham juga menjadi favorit.

RZK
Bacaan 2 Menit
Buku-buku Harry Potter. Foto: http://www.colindsmith.com
Buku-buku Harry Potter. Foto: http://www.colindsmith.com

Penjara Guantanamo. Anda pasti pernah mendengar nama penjara yang satu ini. Terletak di Teluk Guantanamo, Kuba, Penjara Guantanamo terkenal di dunia lantaran pengamanan yang super ketat dan tempat ditahannya orang-orang yang disangka teroris oleh Amerika Serikat (AS). Walaupun keamanannya super ketat, namun bukan berarti tahanan Penjara Guantanamo tidak bisa menambah ilmu dan memperluas wawasan dengan membaca buku.

Di penjara yang dijuluki ‘Penjara Horor’ oleh majalah National Geographic ini, para tahanan diperbolehkan membaca buku. Dikutip dari laman blog hukum, http://blogs.wsj.com, berbagai jenis buku beredar di Penjara Guantanamo. Mulai dari yang serius seperti buku-buku ilmiah sampai yang ‘non serius’ seperti novel. Diperkirakan terdapat 19 ribu buku yang menjadi koleksi perpustakaan Penjara Guantanamo.

Menariknya, dari ribuan koleksi yang ada di perpustakaan, para tahanan Penjara Guantanamo paling suka buku “Harry Potter”. Karya JK Rowling yang sudah difilmkan oleh Hollywood ini menjadi bacaan paling favorit. Saking favoritnya, buku “Harry Potter” yang tersedia di sana adalah versi terjemahan Bahasa Arab. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang sebagian besar tahanan Penjara Guantanamo yang berasal dari Timur Tengah.

Awalnya, petugas Penjara Guantanamo hanya menyediakan buku-buku dalam Bahasa Inggris. Namun, belakangan mulai muncul ‘tuntutan’ dari para tahanan agar disediakan juga buku-buku dalam Bahasa Arab. Untungnya, Palang Merah Internasional bersedia membantu dengan menyediakan buku-buku dalam Bahasa Arab.

Bantuan yang sama juga diberikan oleh beberapa pengacara yang mendampingi para tahanan. Contohnya, H Candace Gorman, pengacara yang mendampingi tahanan asal Libya, Abdul al Ghizzawi. Memenuhi permintaan sang klien, Candace membawa buku “Harry Potter” edisi Bahasa Arab ketika berkunjung ke Penjara Guantanamo.

Selain Harry Potter, yang juga menjadi favorit antara lain novel fiksi hukum karya John Grisham, novel thriller karya Dan Brown, novel detektif karya Agatha Christie, dan buku-buku teks Islam.

Uniknya, walaupun tergolong populer, novel-novel karya John Grisham sempat dikabarkan dilarang beredar di Penjara Guantanamo. Rumor ini muncul gara-gara kejadian seorang pengacara yang membawa dua novel John Grisham disita oleh petugas penjara.

Penyitaan ini sempat dikaitkan dengan sentilan yang dilontarkan John Grisham dalam buku “The Innocent Man”. Dalam buku itu, Penjara Guantanamo disebut “sebuah penyimpangan dari Keadilan Amerika Serikat”.

Atas kejadian ini, Juru Bicara Pentagon, Kolonel Todd Breasseale melakukan klarifikasi bahwa novel-novel John Grisham tidak dilarang beredar di Penjara Guantanamo. Yang sebenarnya terjadi, kata Kolonel Todd, adalah kesalahanpahaman petugas penjara terkait aturan tentang bahan bacaan yang dilarang.

Dikutip dari laman www.theguardian.com, kategori buku yang dilarang di Penjara Guantanamo adalah buku yang dibuat aktivis keagamaan atau politik dari garis keras (ekstrimis), buku dengan materi kekerasan, buku-buku militer, dan buku dengan materi seksual.

Kepada Majalah Time yang kemudian dikutip ulang www.theguardian.com, seorang Letnan Angkatan Laut AS bernama Robert Collet mengatakan penyediaan buku untuk para tahanan membawa dampak cukup positif. Setidaknya, kata dia, suasana penjara menjadi lebih kondusif.

“Ketika anda hidup di lingkungan seperti ini (penjara, red), perubahan adalah idaman setiap hari. Dan ketika petugas perpustakaan membawakan buku ke sel-sel, mereka sangat senang. Apalagi, jika anda berhasil membawakan buku pesanan mereka, anda (bak) menjadi pahlawan,” tutur Collet.

Sumber:
http://blogs.wsj.com
www.abajournal.com
www.theguardian.com

Tags: