Hari ini, Australia Gelar Sidang Gugatan Nelayan Indonesia
Berita

Hari ini, Australia Gelar Sidang Gugatan Nelayan Indonesia

Persidangan bertepatan dengan peringatan tujuh tahun tragedi pencemaran minyak di Laut Timor pada 21 Agustus 2009 akibat meledaknya kilang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor.

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Tanoni mengatakan gugatan class action tersebut mendapat dukungan pendanaan dari salah satu litigasi terbesar di dunia "Harbour Litigation Funding Limited" yang akan memberikan imbalan saham jika masalah tersebut berhasil dituntaskan."Meskipun kami berinvestasi dalam berbagai mitigasi komersial, namun sangat bermanfaat dan mendukung keuangan kami untuk membantu orang-orang yang tidak mendatkan akses untuk keadilan," kata kepala Asiua-Pasifik Hub Ruth Stackpool - Moore.Tanoni menyatakan langkah yang diambil "Harbour Litigation Funding Limited" tersebut, setelah membiayai sebuah penelitian ilmiah yang indipenden terkait dengan kasus pencemaran tersebut di sejumlah wilayah pencemaran di perairan pantai Nusa Tenggara Timur.  (Baca Juga: Pemerintah Didesak Tuntaskan Kasus Blok Montara)"Perusahaan litigasi itu mengambil sikap kemudian memutuskan untuk mendanai perkara gugatan class action yang dilakukan para petani rumput laut Indonesia itu setelah mendalami hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli independen dari Amerika Serikat, Australia dan Indonesia terkait dengan bukti-bukti pencemaran," ujarnya.Dengan akan disidangkannya kasus gugatan class action tersebut, Tanoni mengharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat mengambil langkah-langkah politis untuk melakukan perundingan dengan Australia serta perusahaan pencemar untuk mencari solusi pemecehannya."Kami tidak menghendaki kasus ini dibawa ke pengadilan, namun karena perundingan di luar pengadilan tidak membuahkan hasil maka langkah yang diambil adalah menggugatnya secara class action," katanya.Menurut dia, pemerintah Indonesia bisa melakukan penekanan-penekanan terhadap PTTEP Australasia yang mengelola kilang minyak Montara tersebut, karena memiliki aset hampir mencapai 3,5 miliar dolar AS dari sejumlah kilang minyak yang beroperasi di Indonesia.
Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait