Bahasyim membantah keterangan Galih dan Soni soal status anaknya sebagai pelajar ketika membuka rekening. Saat itu, kata dia, Winda sudah bekerja di salah satu kantor akuntan. Mantan Kepala Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jakarta Tujuh ini meyakini dana di rekening adalah hasil gaji anaknya sebagai akuntan. “Winda anak saya sebagai akuntan, dan itu bagian dari uang gaji,” katanya.
Saksi konsultan hukum
Seyogianya majelis juga mendengarkan keterangan saksi penting dalam kasus ini, yakni KM, seorang konsultan hukum terkenal di Jakarta. Sudah dua kali sidang KM tak datang memberikan keterangan. Padahal, sesuai dengan surat dakwaan, nama KM terseret kasus Bahasyim.
Jaksa Fachrizal mengatakan surat panggilan sudah disampaikan. Namun KM belum bisa memberikan keterangan karena sakit jantung. Fachrizal menyerahkan surat sakit dari dokter kepada majelis hakim.
Majelis hakim dipimpin Didik Setyohandono bersikeras KM harus dihadirkanke depan persidangan. Kehadiran KM penting untuk mendapatkan kebenaran materiil. “Tolong dihadirkan, untuk mencari kebenaran materil,” kata Didik.
Sesuai perintah pengadilan, Fachrizal berjanji akan memanggil kembali KM. Namun ia mengingatkan, selain sakit jantung, KM sudah berusia lanjut. “Sakit jantung, selain dia sakit dia juga sudah sepuh delapan puluh tahun. Kita lihat kondisinya dulu nanti,” tukasnya.