Fisikawan Indonesia Gugat OCBC Singapura
Berita

Fisikawan Indonesia Gugat OCBC Singapura

Penggugat merasa keberatan karena gara-gara tindakan sepihak OCBC Singapore, uang simpanannya ludes. OCBC Singapore menolak berkomentar.

Rzk
Bacaan 2 Menit
OCBC Singapore digugat Fisikawan asal Indonesia.<br>foto: http://www.daylife.com/
OCBC Singapore digugat Fisikawan asal Indonesia.<br>foto: http://www.daylife.com/

Ong Piet Tjing seharusnya tengah menikmati masa-masa pensiun laiknya orang berusia 65 tahun. Namun, beberapa bulan belakangan ini, pria kelahiran Mojokerto, 19 Maret 1945 itu justru tengah gelisah. Uangnya yang disimpan di OCBC Singapore ludes tanpa bekas. Ong, seorang ilmuwan Fisika asal Indonesia, bahkan masih dibebani hutang sebesar US$123,859.41.

 

Sekitar sembilan tahun lalu adalah awal cerita Ong menjadi nasabah OCBC Orchard Road Branch Singapore. Ketika itu, Ong memutuskan untuk memindahkan uangnya di Bank International Ningbo Cina sebesar US$900 ribu ke OCBC Orchard Road Branch Singapore. Ong membuka rekening bersama fixed deposits dengan sang istri, Leong Sue Ching yang hanya seorang ibu rumah tangga.

 

“Ketika itu kami tertarik menyimpan di OCBC karena mendapat informasi, OCBC adalah bank dengan nama besar dan terpercaya di Singapura,” tutur Ong, menceritakan alasan kenapa memutuskan untuk menyimpan uang di OCBC Orchard Road Branch Singapura.

 

Beberapa tahun kemudian, jumlah uang mereka setelah memperoleh bunga menjadi US$1 juta. Awalnya, uang Ong di OCBC Orchard Road Branch Singapore aman-aman saja. Namun, tanpa diketahui kapan tepatnya terjadi, uang Ong tiba-tiba dipindahkan ke OCBC Center Private Bank Advisory Account. Menurut Ong, pemindahan itu dilaksanakan tanpa persetujuan dirinya dan istri sebagai pemilik rekening.

 

Pada 12 Desember 2007, Ong dan istri pergi ke Singapura dengan maksud mengkoversi uangnya menjadi mata uang RMB atau Yuan China. Namun, keinginan Ong ditolak OCBC dengan alasan OCBC tidak memiliki license to trade untuk RMB. Saat itu, Ong dan istri justru dibujuk pihak OCBC untuk membuka private bank advisory account dengan iming-iming keuntungan 10 persen per tahun.

 

Selang setengah tahun kemudian, alih-alih menuai keuntungan, dana Ong di rekening OCBC ludes. Ong bahkan justru dibebani hutang sebesar US$123,859.41. Ong mempertanyakan mengapa dananya US$1 juta ditransaksikan oleh OCBC Private Banking lebih dari US$2 juta. Atas kejadian ini, Ong jelas keberatan dan segera meminta penjelasan sekaligus meminta OCBC Singapura mengganti dananya yang hilang. Namun, protes Ong tidak digubris pihak OCBC Singapura sehingga akhirnya Ong memutuskan untuk melayangkan gugatan.

 

Secara resmi, gugatan didaftarkan ke High Court of the Republic of Singapore –setingkat Mahkamah Agung- pada 7 Desember 2009 dengan nomor perkara S1030/2009/N. Persidangan baru akan memasuki pre trial conference yang sedianya dijadwalkan pada 18 Januari tetapi kemudian dijadwal ulang hingga 22 Februari 2010.

 

Dalam gugatan, OCBC Singapura dituntut mengembalikan uang Ong dan istri sebesar US$1,072,314.06. Ong meyakini dirinya benar karena tindakan OCBC jelas-jelas telah melanggar sejumlah aturan yang berlaku di Singapura. Salah satunya, Securities & Futures Act, dimana diatur bahwa Sophisticated Futures Contract Product hanya bisa diikuti oleh Accredited Investors dengan kualifikasi memiliki aset sebesar S$2 juta atau pendapatan S$300 ribu per tahun. Sementara, Ong dan istri tidak termasuk dalam kualifikasi Accredited Investors.

 

Sayangnya, pihak OCBC Singapore menolak berkomentar. Upaya hukumonline mengontak OCBC Singapore melalui surat elektronik hanya membuahkan pernyataan singkat dari Group Corporate Communications OCBC Bank.The legal proceedings are still ongoing hence it is not appropriate for the Bank to comment further on this matter”.

Tags: