GISLI: Keselamatan Maritim Tak Boleh Diabaikan
Terbaru

GISLI: Keselamatan Maritim Tak Boleh Diabaikan

Tapi, kehidupan nelayan yang notabene menjadi tulang punggung industri perikanan di Indonesia acapkali terancam dengan berbagai tantangan dan risiko di lautan.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Ketua GISLI Irjen Pol Purnawirawan Mudji Waluyo  (tengah belakang) sata melakukan pertemuan dengan nelayan dan masyarakat pesisir Desa Desuki Kabupaten Tulungagung. Foto: Istimewa.
Ketua GISLI Irjen Pol Purnawirawan Mudji Waluyo (tengah belakang) sata melakukan pertemuan dengan nelayan dan masyarakat pesisir Desa Desuki Kabupaten Tulungagung. Foto: Istimewa.

Sebagai negara kepulauan dengan hamparan laut lepas yang sedemikian luas menjadikan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam bawah laut yang melimpah. Terlebih dengan industri perikanan sebagai tulang punggung ekonomi yang mesti ditangani dengan maksimal melalui manajemen pengelolaan yang baik.


Demikian disampaikan Ketua Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI) Irjen Polisi Purnawirawan Mudji Waluyo  melalui keterangannya yang diterima Hukumonline, Selasa (30/5/2023). “Hari ini menegaskan kembali pentingnya keselamatan maritim,” ujarnya.

GISLI berkomitmen dalam menggaungkan berbagai isu kemaritiman melalui berbagai program dan pertemuan langsung dengan masyarakat pesisir dan nelayan. Terlebih, GISLI sebagai sebuah gerakan yang baru saja diluncurkan  pada Kamis (25/3/2023) pekan kemarin dalam acara Hukumonline Internasional Law Webinar Series 2023. Acara tersebut  yang membahas topik penting mengenai keselamatan maritim, tata kelola, dan penegakan hukum kapal perikanan nelayan di Indonesia.

Baca juga:

Lebih lanjut pensiunan jenderal polisi bintang dua itu menegaskan, keselamatan maritim memang menjadi isu besar bagi Indonesia. Sebab berbicara maritim sama halnya membahas kekayaan alam laut yang sedemikian besar. Tapi demikian, kehidupan nelayan yang notabene menjadi tulang punggung industri perikanan di Indonesia acapkali terancam dengan berbagai tantangan dan risiko di lautan.

Menurutnya, sebagai bagian dari inisiatif GISLI, jaket pelampung  telah dibagikan kepada 60 nelayan di Desa Besuki, Tulungagung sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kesadaran tentang keamanan dan keselamatan saat melaut. Tak hanya itu, sosialisasi dan pemberian jaket keselamatan pun dilakukan.

GISLI pun menggandeng pengelola kawasan PantaiMidodaren, PT. Taman Wisata Soemo Suparto (TWSS) serta  berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan di Desa Besuki. Seperti  menyediakan kios gratis di kawasan pantai Midodaren sebagai tempat penjualan ikan hasil tangkapan nelayan setempat.

Tags:

Berita Terkait