“Ukuran sukses adalah jika kehadiran kita bisa memberikan manfaat bagi sesama. Untuk menjadi pribadi yang sukses, segenap lulusan harus mau bekerja keras,” imbuhnya.
Sementara, International Chancellor President University, Prof. Kim Ki-chan menyebut entrepreneurship adalah semangat yang memberi harapan bagi dunia, meski dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Dia berpendapat, entrepreneur selalu melihat peluang dalam kondisi yang sulit.
“Sementara, orang-orang yang pesimistis selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang,” ujarnya.
Prof. Kim menekankan, senjata terbaik seorang entrepreneur adalah mimpi yang memberikan harapan untuk masa depan. Menurutnya, untuk mewujudkan mimpi bakal menemui banyak tantangan. Tapi, tak perlu khawatir dengan berbagai tantangan, karena ada strategi untuk menghadapinya. Yakni dengan cara menciptakan sekutu dan pengikut.
“Bagaimana caranya kita merekrut sekutu dan pengikut?. Dengan berbagi mimpi dan empati. Ketika kita berhasil membangun empati mereka, rekan kerja juga akan berubah menjadi sekutu dan pengikut,” pungkasnya.
Mewisuda 666 lulusan
Dalam perhelatan kali ini, University Presiden mewisuda sebanyak 666 lulusan. Upacara wisuda digelar dalam dua sesi yakni pagi dan siang. Sejumlah tokoh yang hadir dalam upacara wisuda sesi pertama. Seperti Chairman Jababeka dan pendiri Presiden University, DR. Setyono Djuandi Darmono, Kepala LLDIKTI Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten Dr. M. Samsuri, S.Pd, MT, IPU.
Kemudian, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof Budi Susilo Soepandji, DEA, dan pengurus yayasan lainnya. Selanjutnya International Chancellor President University, Prof. Kim Ki-chan, Ketua Pengawas YPUP, Dr.Chandra Setiawan, MM, Ph.D., dan Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007), Abdul Wahid Maktub.
Pada sesi kedua, para tokoh yang hadir antara lain Staf Ahli Bidang Inovasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), sekaligus Sekretaris YPUP, Prof Jony Oktavian Haryanto. Ada pula Dirjen Pendidikan Tinggi (2010-2014), Kemendikbud, Prof Djoko Santoso dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam (2016-2020), Ibnu Hadi. Nah, Prof. Djoko Santoso, Ibnu Hadi dan Abdul Wahid Maktub saat ini menjabat sebagai penasihat Rektor President University.