“Dari sisi fundamental dan teknikalnya yang positif, itu mendukung penguatan rupiah,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (14/2).
Sejumlah indikator teknikal, lanjut Perry, seperti membaiknya kinerja ekspor khususnya non migas, menurunnya impor sehingga inflasi terkendali serta isu-isu global yang tak terlalu banyak seperti tahun 2013 lalu.
“Wajar kalau perkembangan rupiah itu kecenderungannya menguat,” katanya.
Untuk diketahui, dari data BI menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini mengalami penguatan ke level Rp11.886. Padahal, pada penutupan hari kemarin rupiah tercatat masih di level Rp12.073 per dolar AS. Perry mengatakan, membaiknya fundamental ekonomi Indonesia lantaran defisit transaksi berjalan menurun sesuai yang diperkirakan BI.