PT Freeport Indonesia mengaku tak bisa menyelesaikan pembangunan smelter pada tahun 2014 mendatang. Direktur Utama Freeport, Rozik B Soetjipto mengatakan pembangunan pabrik pemurnian mineral tersebut masih harus menunggu feasibility study (FS/ studi kelayakan) selesai. Studi kelayakan baru akan dimulai 4 hingga 5 bulan mendatang.
"Smelter hilirisasi tidak bisa kita selesaikan pada 2014 mendatang," kata Rozik saat menghadiri halal bi halal bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Senin (19/8).
Smelter baru bisa diselesaikan oleh Freeport pada 2017 mendatang. Jika hasil studi kelayakan selesai, Rozik mengatakan pihaknya akan memberikan laporan tersebut kepada pemerintah dan diharapkan pemerintah akan memberi kemudahan dalam proses pembangunan smelter ke depannya.