FHUI Gelar 5th icLave, Sambut 1 Abad Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia
Terbaru

FHUI Gelar 5th icLave, Sambut 1 Abad Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia

Tema yang diangkat adalah Law, Justice, and The Law School towards 100 Years of Legal Education in Indonesia. Secara khusus menyorot peran pendidikan tinggi hukum Indonesia yang akan genap berusia 100 tahun pada 28 Oktober 2024 tahun depan.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Para peserta dan narasumber 5th iClave berfoto bersama saat acara pembukaan di Toba, Sumatera Utara, Selasa (7/11/2023). Foto: NEE
Para peserta dan narasumber 5th iClave berfoto bersama saat acara pembukaan di Toba, Sumatera Utara, Selasa (7/11/2023). Foto: NEE

Gelaran 5thInternational Conference on Law and Governance (icLave) oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) resmi dibuka. Konferensi tahunan ini untuk kali pertama diselenggarakan di luar Pulau Jawa pada 7-8 November 2023. Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang membuka konferensi, Selasa (7/11/2023) pagi ini. Konferensi berlangsung di Labersa Toba Hotel & Convention Centre, Toba, Sumatera Utara. Tema yang diangkat adalah “Law, Justice, and The Law School towards 100 Years of Legal Education in Indonesia”.

“Topik ini bukan sekadar kajian akademik, ini adalah cerminan komitmen kami untuk masa lampau, masa kini, dan masa depan pendidikan tinggi hukum yang kita miliki,” kata Dekan FHUI periode 2023-2027 itu saat membuka 5th icLave.

Baca Juga:

Parulian mengatakan pendidikan tinggi hukum berperan penting dalam pembentukan tatanan negara. Penegakan hukum dan tercapainya keadilan menjadi salah satu misi negara yang bersumber dari ilmu hukum.

Penyelenggaraan icLave pertama kali pada tahun 2017 di kampus FHUI, Depok, Jawa Barat. Selanjutnya 2nd icLave tahun 2018 diselenggarakan di Bali, 3rd icLave diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, dan 4th icLave diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah.

Konferensi ini membahas secara holistik berbagai cabang dalam bidang hukum. Mulai dari teori hukum, hukum privat (baik perspektif Islam maupun perdata), hukum pidana, hukum tata negara, hukum administrasi, hukum acara, hak kekayaan intelektual, hukum dan masyarakat, hukum dan teknologi, dan lain-lain.

Gratianus Prikasetya Putra, ketua panitia penyelenggara mengatakan 5th icLave menerima 139 makalah dari para peneliti, akademisi, serta praktisi dari dalam dan luar negeri. Mereka akan mempresentasikan makalahnya sebagai peserta konferensi ini. “Saya yakin upaya bersama yang kita lakukan ini akan ikut membentuk masa depan pendidikan hukum dan profesi hukum di Indonesia,” kata dosen yang akrab disapa Prika ini dalam sambutannya. Ia melanjutkan negara asal para pengirim makalah dalam icLave kelima kali ini antara lain Singapura, Thailand, India, Australia, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat.

Peserta konferensi akan mempresentasikan hasil riset mereka dalam sesi paralel selama dua hari. Pakar-pakar nasional dan internasional juga diundang sebagai narasumber rangkaian seminar di sela sesi presentasi. Seminar pertama berjudul “Current Situation and The Reflection of Indonesian Legal Education”. Sesi ini akan diisi oleh dua profesor yaitu Simon Butt dari University of Sydney Law School, Australia dan Harkristuti Harkrisnowo dari FHUI.

Konferensi kelima icLave ini secara khusus menyorot peran pendidikan tinggi hukum Indonesia yang akan genap berusia 100 tahun pada 28 Oktober 2024 tahun depan. Diskusi yang diangkat adalah dampak kehadiran pendidikan tinggi hukum modern itu terhadap hukum dan keadilan di Indonesia.

Seminar kedua berjudul “The Outlook of Legal Education in Indonesia and Beyond”. Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia Luhut M.P. Pangaribuan, G.S. Bajpai (Vice-Chancellor of National Law University Delhi), Gary Bell (Associate Professor of National University of Singapore Law School), dan Agung Pasca Siringoringo (Cultural Entrepreneur “Siholta”) akan hadir sebagai narasumber. Selain itu, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej ikut pula memberi sambutan kunci melalui telekonferensi video.

Tidak hanya diselingi seminar, peserta konferensi juga bisa mengikuti lokakarya berjudul “How to Write & Publish Journal Article in Internationally Reputable Law Journal”. Secara khusus Arie Afriansyah sebagai Editor-in-Chief Indonesian Journal of International Law dan Profesor Hukum Lingkungan FHUI Muhamad Ramdan Andri Gunawan Wibisana yang menjabat Editor di sejumlah jurnal bereputasi akan berbagi banyak tips praktis.

Tags:

Berita Terkait