FH UII Gelar Pelatihan Pemanfaatan AI dalam Penelitian Tugas Akhir
Terbaru

FH UII Gelar Pelatihan Pemanfaatan AI dalam Penelitian Tugas Akhir

Terdapat sejumlah etika yang harus diperhatikan dalam memakai AI meliputi transparan, akuntabilitas, fair allocation of credit (berkaitan authorship), dan integritas.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit
Pakar Teknologi dan Informasi UII Hendrik (kiri) saat memaparkan materi 'Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa', Sabtu (14/10/2023). Foto: Istimewa
Pakar Teknologi dan Informasi UII Hendrik (kiri) saat memaparkan materi 'Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa', Sabtu (14/10/2023). Foto: Istimewa

Dalam rangka menunjang mahasiswa dalam menggarap tugas akhir, Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) menggelar Bursa Ide Penulisan Tugas Akhir. Salah satu pembahasan yang diangkat ialah perihal Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa.

 

“Saat ini untuk mendukung kegiatan riset sudah ada pengembangan model berupa Large Language Model (LLM). Hanya saja output yang dikeluarkan oleh LLM adalah sifatnya prediktif. Artinya bisa salah, bisa benar,” ujar Pakar Teknologi dan Informasi UII Hendrik pada dalam pemaparannya sebagaimana dilansir dari laman FH UII, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga:

Ia melanjutkan hal tersebut menjadi salah satu kelemahan atau kekurangan dari LLM karena bisa menghasilkan menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebab, prinsip dari LLM ialah predictive text. “Salah satu inovasi dalam model LLM ini yang namanya attention mechanism, ini membantu decoder untuk bisa memahami konteks,” kata dia.

 

Ketika data telah diolah dan memiliki makna, data tersebut menjadi informasi. Lalu, setelah informasi tersebut diberikan konteks, misalnya mengenai hukum, lantas dapat menjadi knowledge. Melihat ini, attention mechanism kemudian mengidentifikasi konteks yang relevan dengan input yang diberikan supaya bisa menghasilkan predictive output yang sesuai konteks.

 

“Karena di-training dengan data yang sangat besar, semakin besar data yang ada, maka semakin kapabilitasnya meningkat. Itu prinsip kerja LLM. Tapi kita harus pahami lagi itu output-nya prediktif, sehingga kita harus hati-hati memanfaatkannya karena bisa jadi hasilnya tidak real atau sesuai.”

Hukumonline.com

Para mahasiswa saat mengikuti acara Bursa Ide Penulisan Tugas Akhir.

Ada sejumlah LLM yang populer saat ini. Sebut saja BERT, GPT, Claude, LaMDA, LLsMA, DALL-E. “Ini GPT yang terbaru ada 4V, mereka luncurkan sekarang era-nya LLM tidak lagi text based, tapi sudah multimodal. Artinya, tidak lagi hanya input dari teks, sekarang sudah mulai image. Bahkan, ke depan bisa dari suara dan lain sebagainya,” kata dia.

 

Terdapat beberapa LLM-based conversational AI yang sedang populer seperti OpenAI ChatGPT, Google Bard, Meta LLaMA-2, dan Anthropic Claude-2. Memang berapa waktu lalu sebelum ChatGPT populer, ada chatbot yang dikenal. Tetapi dengan hadirnya LLM, kini chatbot menjadi multipurpose karena pengetahuannya sangat luas.

 

“Ketika kita butuh memperoleh informasi yang kredibel, kita membutuhkan LLM yang punya kemampuan untuk browsing. Karena bisa ngecek langsung dari sumbernya dan seterusnya. Ini beberapa conversational AI yang punya kemampuan browsing. Pertama, Google Bard. Kemudian Microsoft Bing Chat, Preplexity, dan ChatGPT 4.”

 

Hendrik menuturkan perlunya mengtetahui sejumlah LLM dikarenakan saat ini seringkali orang terpaku dan mengandalkan ChatGPT. Padahal, bisa jadi pada kasus tertentu atau domain tertentu, hasilnya bakal lebih baik jika mempergunakan model yang lain.

 

“Ini yang penting, namanya prompt engineering. Prinsipnya, ketika kita menggunakan model LLM ini, kita berinteraksi dengan memberikan input. Pada saat kita memberikan input itu kita sebut namanya adalah prompt. Untuk bisa membuat prompt yang output-nya sesuai kita inginkan, ini ada teknik atau ilmunya prompt engineering. Dengan menguasai ini, kita bisa menguasai tools AI untuk bisa bekerja sesuai keinginan kita atau bahkan membantu pekerjaan.”

 

Struktur dasar dari prompt secara umum disampaikan akademisi Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII tersebut yang mengutip cheatsheet ChatGPT dapat menggunakan formula “acting as a [role] perform [task] in [format]”. Pada prinsipnya LLM dioperasikan dengan diminta untuk berperan pada konteks yang ditentukan dalam prompt.

 

“Secara umum memang masih pro-kontra terkait pemanfaatan AI, khususnya di dunia akademik. Tapi kembali, ketika kita bicara teknologi, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi, pada awal kemunculannya pasti akan ada penolakan. Tetapi seiring berjalannya waktu, adopsi terhadap teknologi itu akan meningkat. Berkaitan dengan etika, ada etikanya (dalam menggunakan AI).”

 

Salah satunya, transparan, ketika melakukan publikasi, maka harus dinyatakan pemanfaatan LLM seperti apa. Kemudian akuntabilitas, harus mengambil tanggung jawab meski yang menghasilkan dari LLM. Lalu fair allocation of credit yang berkaitan dengan authorship; terakhir sehubungan dengan integritas.

 

Pelatihan Pelayanan Penyandang Disabilitas

 

Bukan hanya menyelenggarakan pelatihan bagi mahasiswa dan dosen perihal pemanfaatan AI dalam penelitian tugas akhir di hari yang sama, FH UII juga mengadakan pelatihan pelayanan bagi penyandang disabilitas yang dikhususkan bagi tenaga kependidikan FH UII dari bagian akademik, umum, dan satpam.

 

“Diharapkan agar seluruh bagian pelayanan di FH UII tidak gugup dalam memberikan pelayanan baik yang sifatnya akademik maupun non akademik. Selain itu, diharapkan para tenaga kependidikan mengetahui bentuk-bentuk pelayanan kepada penyandang disabilitas, sehingga pola pelayanan dapat diberikan sempurna,” ungkap Dodik Setiawan Nur Heriyanto selaku Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII.

 

Hadir pada acara itu perwakilan dari LSM SIGAB, Ismail, yang merupakan penyandang disabilitas tuli sebagai narasumber. Peserta pelatihan selama dua hari itu melakukan praktek langsung dalam memberikan pelayanan yang sesuai terutama bagi penyandang tuli.

Tags:

Berita Terkait