FH Atma Jaya Yogyakarta Tawarkan Mata Kuliah Law Entrepreneurship
Utama

FH Atma Jaya Yogyakarta Tawarkan Mata Kuliah Law Entrepreneurship

Adanya mata kuliah law entrepreneurship memberikan gambaran bagi lulusan ilmu hukum ada banyak pilihan profesi, tidak melulu bergantung pada profesi yang mapan seperti lawyer dan notaris.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
Sari Murti Widiyastuti selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY). Foto: RES
Sari Murti Widiyastuti selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY). Foto: RES

Sejak tahun ajaran akademik 2021, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY) telah membuka satu mata kuliah wajib, yaitu kewirausahaan hukum atau law entrepreneurship. Mata kuliah ini akan mempelajari kewirausahaan hukum, pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pelopor bisnis hukum yang mandiri, kreatif, dan inovatif.

Law entrepreneurship juga diharapkan dapat memaksimalkan penerapan teknologi terkini di dalam usaha mandiri yang dikembangkan oleh mahasiswa. Mahasiswa juga diminta untuk membuat suatu ide dan aplikasi kreatif dan inovatif dengan menerapkan teknologi di dalam ide tersebut.

“Memang sejak 2021 kami FH FH UAJY sudah mendapatkan persetujuan dari universitas untuk menyelenggarakan law entrepreneurship. Jadi ini semacam kewirausahaan tapi bidang hukum, di dalamnya juga ada digital society yang coba kita laksanakan di kurikulum FH FH UAJY,” jelas Dekan FH UAJY Sari Murti Widyastuti ditemui Hukumonline, Senin (14/8).

Baca Juga:

Adanya law entrepreneurship diharapkan akan menjadi wawasan tambahan bagi mahasiswa FH FH UAJY setelah lulus sehingga memiliki gambaran apa yang hendak dilakukan setelah lulus.

“Ketika mahasiswa memiliki pemahaman tentang berwirausaha, tentu outputnya lulusan hukum harus jualan apa, tetapi yang dijual yang berkaitan dan berkorelasi dengan bidang keilmuan yang dipelajari, yaitu bidang hukum,” lanjut Sari.

Ilmu hukum merupakan bidang keilmuan yang luas, hukum tidak hanya mengenai undang-undang ataupun mengenai sistem hukum. Untuk itu, Sari melihat ada banyak hal yang bisa dikembangkan dari ilmu hukum bagi lulusan ilmu hukum.

“Inilah yang ingin kami coba dorong mahasiswa agar ke depan punya kemampuan ke sana. Saat ini juga masyarakat memiliki budaya hukum yang rendah, ke depannya kita akan ke sana. Karena untuk pembangunan hukum tidak cukup untuk membangun substansi hukumnya saja, tetapi juga budaya hukumnya perlu dibangun dan mahasiswa bisa mengambil peran di sana,” kata dia.

Hukumonline.com

Mata kuliah Law Entrepreneurship akan mempelajari kewirausahaan hukum, pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pelopor bisnis hukum yang mandiri, kreatif, dan inovatif.

Dia melanjutkan, saat ini lulusan ilmu hukum memiliki banyak pilihan ketika lulus, tidak melulu bergantung pada profesi yang mapan seperti lawyer dan notaris. Di era teknologi dan data yang masif saat ini, Sari melihat banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh lulusan ilmu hukum.

“Banyak sekali ketika di era data seperti ini peluang yang dimiliki mahasiswa hukum. Hanya saja itu belum terlalu banyak dilirik. Oleh karena itu kami memperkenalkan dan membuka cakrawala mahasiswa bahwa ketika lulus supaya kerjanya nggak itu-itu saja, tetapi kami punya sesuatu yang bisa disumbangkan dan dikembangkan dari teknologi ini,” imbuh dia.

Meski belum ada data pasti lulusan FH FH UAJY yang berkarier di bidang law entrepreneurship karena baru saja dibuka dua tahun lalu, Sari telah melihat mahasiswa FH FH UAJY menyadari potensi mata kuliah tersebut. “Tadinya kan hukum dan teknologi itu nggak terlalu dilihat, tapi sekarang di FH FH UAJY sudah ada kelompok kecil mahasiswa yang bergerak di bidang konten dan podkes, dan itu kita fasilitasi,” ujarnya.

Adanya kerjasama dengan Hukumonline terkait teknologi dan law entrepreneurship semakin memperbanyak kesempatan FH FH UAJY dalam memperlihatkan kepada mahasiswanya mengenai banyaknya profesi yang bisa dipilih setelah lulus dari fakultas hukum.

“Adanya kerja sama ini semoga kedepannya kedua belah pihak akan saling maksimal. Hukumonline tentu membutuhkan anak-anak muda kreatif yang punya kemampuan kewirausahaan dan bisnis yang menguasai teknologi tetapi juga menguasai hukum. Nah, kami punya kepentingan memperkenalkan itu supaya Hukumonline menginspirasi mahasiswa kami,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait