Fenomena 'Mahasiswa Kumang' di Fakultas Hukum, Tren atau Kebutuhan?
Utama

Fenomena 'Mahasiswa Kumang' di Fakultas Hukum, Tren atau Kebutuhan?

Menjadi mahasiswa Kuliah-Magang membawa keuntungan, mulai dari pengalaman, pengetahuan, sampai dengan benefit yang diberikan pihak perusahaan.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit
Wakil Dekan FH Unja Dr. Muskibah dan Kaprodi FH Unja Dr. Akbar Kurnia Putra (tengah) bersama para mahasiswa yang melaksanakan program magang MBKM di kantor Hukumonline, Rabu (22/5/2024). Foto: RES
Wakil Dekan FH Unja Dr. Muskibah dan Kaprodi FH Unja Dr. Akbar Kurnia Putra (tengah) bersama para mahasiswa yang melaksanakan program magang MBKM di kantor Hukumonline, Rabu (22/5/2024). Foto: RES

Selain menjalani kegiatan belajar mengajar, setiap mahasiswa termasuk mahasiswa hukum mempunyai berbagai kesempatan yang dapat dikejar selama masa perkuliahan. Sebut saja berorganisasi, mengikuti ajang perlombaan, sampai dengan menempuh program magang. Mereka yang menjalani magang di sela-sela menjalani proses pendidikan tinggi biasa disebut “mahasiswa kumang” atau mahasiswa kuliah-magang.

“Pengalaman itu kan tidak hanya didapat di bangku kuliah, pengalaman itu bisa diperoleh di lapangan. Salah satunya bisa melalui program magang. Banyak hal-hal yang tidak diperoleh di bangku kuliah itu didapatkan ketika menjalani magang di luar kampus. Saya sangat berharap mahasiswa itu ikutilah program magang,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerja Sama dan Sistem Informasi Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH Unja) Dr. Muskibah di kantor Hukumonline, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga:

Sehubung dengan berlakunya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kata Muskibah, telah membuat terobosan dalam kurikulum Fakultas Hukum yang memiliki salah satunya Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). “Artinya mahasiswa tidak hanya tahu teori, tapi juga harus mampu dalam berpraktik hukum. Mereka diharapkan bisa langsung praktik kerja langsung dengan apa yang diperoleh selama magang. Itu yang diharapkan,” kata dia.

Berpraktik hukum yang dimaksud tidak hanya terbatas pada profesi Aparat Penegak Hukum seperti Hakim, Jaksa, Advokat, dan semacamnya. Melalui program magang, membuka khazanah pengetahuan mahasiswa seputar profesi dan dunia industri hukum yang lebih luas. Sebagai contoh mahasiswa magang di Hukumonline mempunyai kesempatan menempati berbagai posisi yang mengharuskan mereka menganalisis artikel, peraturan perundang-undangan, dan lain-lain. 

Tak hanya MBKM yang diregulasi pemerintah, ternyata FH Unja sendiri telah mencanangkan program magang reguler. Pengadaan program magang reguler ini menjadi upaya kampus mendorong para mahasiswa hukum melaksanakan magang sebelum kelulusan. Menurutnya, waktu ideal bagi mahasiswa hukum mulai mengikuti permagangan dari semester 5 ke atas.

“Magang di kami itu ada 2 jenis. Pertama magang reguler dan kedua magang MBKM. Antusiasme magang mahasiswa itu cukup besar. Bahkan ini masuk dalam penilaian IKU (Indikator Kinerja Utama) Prodi Hukum. Ini harus didorong sebanyak-banyaknya mahasiswa mendapat pengalaman di luar. Jadi cukup banyak yang mengikuti magang,” ungkap Ketua Program Studi Ilmu Hukum FH Unja Dr. Akbar Kurnia Putra.

Magang sebagai Langkah awal bagi mahasiswa memperoleh pembekalan sebelum menjajaki dunia profesional hukum. “Ketika mereka terjun di dunia profesional hukum itu agar tidak kaget. Sebab, magang itu proses transisi dari dunia akademik ke dunia profesional. Saya hanya berpesan agar kesempatan magang itu dimanfaatkan sebaik mungkin. Karena dari magang banyak mendapat pengalaman, sehingga ketersambungan bangku kuliah dan dunia kerja bisa relate dengan sendirinya,” jelasnya.

Cerita mahasiswa

Mahasiswi FH Unja, Anita Dian Eka Kusuma, yang tengah mengikuti program magang pada Divisi Legal Database Hukumonline bercerita betapa banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh melalui magang. Untuk menambahkan rekam jejak dalam CV, banyak penyelenggara magang yang memberi benefit bagi pemagang yang menjanjikan.

“Aku sudah pernah magang tiga kali, dan di Hukumonline ini yang ketiga. Dan aku senang sekali karena berkesempatan menambah pengalaman, apalagi (magang) di Hukumonline. Bisa dapat benefit langganan Profesional juga, belum lagi ngerantau jauh sampai ke luar kota. Saranku, teman-teman yang mau magang, bahasa Inggris itu wajib dikuasai. Beranilah keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru.”

Shabrina Azzahrah, Mahasiswi Semester 6 FH Unja yang menjalani magang di Divisi Partnership & Community Hukumonline menuturkan magang amat penting untuk betul-betul menjajal praktik dalam dunia profesional hukum. Tak hanya sekadar mempelajari teori yang diajarkan di kelas, mahasiswa berkesempatan untuk memahami cara kerja dan kultur perusahaan.

“Magang itu worth it banget, apalagi kalau di Hukumonline banyak sekali ilmu yang didapatkan selain benefit yang diberikan. Merasakan keteteran itu mungkin karena beberapa project yang ditangani, tapi kembali lagi bagaimana kita beradaptasi. Gak perlu takut ikut magang, karena akan menemui banyak hal yang tidak ditemui di perkuliahan. Bisa dapat teman baru, pengalaman memorable. Tipsnya perbaiki penulisan CV dan bagaimana berkomunikasi dengan orang lain untuk interview.”

Maudy Prima Azairin yang merupakan Mahasiswi Magang di Divisi Redaksi Hukumonline, menuturkan magang mahasiswa hukum di zaman sekarang nampaknya menjadi suatu kebutuhan yang tak terhindari. “Kalau ada kesempatan magang itu ikuti saja karena sangat bermanfaat buat diri kita sendiri. Biasanya magang di Kantor Hukum dan sebagainya, di Hukumonline itu pengalaman baru. Sekalipun magang di berbagai divisi, semua tetap berhubungan dengan hukum dan seru banget,” ungkapnya.

Mahasiswi Magang Divisi Legal Research and Analyst Hukumonline, Laura Layne, menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya magang bukan hanya mencari pengalaman, tetapi sekarang menjadi persyaratan yang diberikan kampus. Secara pribadi, Laura sangat senang telah berkesempatan merasakan langsung dunia kerja melalui program magang.

“Dengan magang itu kita bisa dapat teori yang belum kita dapat ketika kuliah dan langsung dipraktikkan. Worth it atau tidak? Worth it banget. Mungkin kalau di tempat lain, aku tidak akan merasa se-full ini tentang pengetahuan. Apalagi aku di sini bener-bener memperdalam soal hukum, analisa setiap hari. Kalau dari aku, bagi kalian mahasiswa hukum minimal sekali seumur hidup harus nyobain magang di Hukumonline.”

Tags:

Berita Terkait