Fathanah Belikan LHI Mobil Rp1,1 M
Berita

Fathanah Belikan LHI Mobil Rp1,1 M

Ada transfer Rp600 juta untuk biaya kampanye calon Gubernur Banten, Jazuli Juwaini.

NOV
Bacaan 2 Menit
Fathanah Belikan LHI Mobil Rp1,1 M
Hukumonline

Sepanjang 2012-2013, Ahmad Fathanah rajin bertransaksi mencapai Rp17,223 miliar dari rekeningnya di Bank Mandiri KCP Depok Kartini ke sejumlah pihak. Sebagian digunakan untuk pembelian mobil mewah di PT William Mobil, serta menyumbang dana kampanye dan pembayaran over kreditJazuli Juwaini.

Sales Manager PT William, Mansyur di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (5/9) menguraikan Fathanah membeli tiga unit mobil. Pertama, Toyota Alphard seharga Rp760 juta. Kedua, Mercedes Benz C200 seharga Rp707 juta, dan ketiga Toyota FJ Cruiser seharga Rp1,1 miliar.

Masing-masing dibeli Oktober 2010, Desember 2012, dan Januari 2013. Namun, hanya Alphard dilunasi tunai. “Dua lainnya dibayar secara kredit melalui Mitsui (Leasing Capital Indonesia),” katanya.

Saat membeli Alphard, Fathanah meminta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dibuat atas nama istrinya, Sefti Sanustika. Sedangkan, Mercedes Benz dibuat atas nama Fathanah dan FJ Cruiser atas nama Luthfi Hasan Ishaaq,  Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Awalnya, Mansyur hanya mengenal Fathanah sebagai pengusaha yang dekat dengan PKS. Ia tidak mengetahui Fathanah merupakan orang dekat Luthfi. “Tapi, setelah terjadi transaksi unit pertama dan kedua, beberapa kali berkomunikasi, Pak Ahmad bilang dekat dengan LHI, Luthfi Hasan Ishaaq,” ujarnya.

Untuk pembayaran uang muka FJ Cruiser sebesar Rp600 juta, Fathanah meminta Mansyur bertemu di Hotel Le Meridien. Sesampainya di hotel, datang beberapa orang yang salah satunya diperkenalkan sebagai adik Fathanah. Uang masih berbentuk pecahan AS$100, sehingga uang ditukarkan terlebih dahulu.

Setelah itu, Fathanah meminta Mansyur segera mengirimkan FJ Cruiser kepada Luthfi karena akan digunakan untuk kampanye di luar kota. Mansyur lalu meminta Marketing PT William, Felix Radjali menyerahkan mobil. Fathanah berpesan kepada Felix agar mobil diserahkan kepada seseorang bernama Imron.

Felix yang juga diperiksa sebagai saksi menyatakan, saat menyerahkan mobil, Imron mengaku sebagai ajudan Luthfi. Ia mengetahui FJ Cruiser diatasnamakan Luthfi setelah melihat dokumen kontrak leasing Mitsui. Dokumen tersebut ditandatangani Luthfi, meski pembayaran uang muka dilakukan Fathanah.

Kemudian, Felix mengungkapkan, pernah diminta datang ke Hotel Le Meridien oleh Fathanah pada 29 Januari 2013 sore. Felix sempat menunggu sekitar dua atau tiga jam untuk transaksi pembayaran cicilan Mercedes Benz dari Fathanah. Namun, sebelum sempat bertemu, Fathanah sudah ditangkap KPK.

Atas keterangan Mansyur dan Felix, Fathanah hanya meluruskan, uang Rp600 juta untuk pembayaran uang muka FJ Cruiser berasal dari Luthfi. “Waktu itu, ada orang (bertubuh) kecil bernama Budi datang menyerahkan bungkusan kuning. Dia kurir Ustad Luthfi memberikan AS$60 ribu. Lalu, saya menyerahkannya,” tuturnya.

Sementara, Fathanah membenarkan pernah meminta Felix datang ke Hotel Le Meridien untuk pembayaran cicilan mobil Mercedes Benz. Hal itu menunjukan bahwa uang Rp1 miliar yang diterima Fathanah dari PT Indoguna Utama bukan untuk diberikan kepada Luthfi. “Uang Rp1 miliar itu untuk bayar cicilan,” tegasnya.

Untuk diketahui, Fathanah ditangkap KPK di Hotel Le Meridien setelah menerima Rp1 miliar dari Direktur PT Indoguna pada 29 Januari 2013. Uang itu diduga sebagai bagian fee dari pengurusan penambahan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Uang diduga akan diberikan kepada Luthfi.

Pilgub Banten
Selain dekat dengan Luthfi, Fathanah juga mengaku dekat dengan petinggi PKS lainnya, Jazuli Juwaini. Mantan calon gubernur Banten ini merupakan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS. Mansyur menjelaskan, sudah mengenal Jazuli sebelumnya. Jazuli pernah melakukan pembelian satu unit mobil Toyota Prado.

Jazuli sempat menelepon Mansyur untuk memberitahukan Toyota Prado yang dibelinya di-over kredit kepada Fathanah. Penjualan mobil dengan perjanjian di bawah tangan.

Terkait dengan pembelian Prado, saksi lainnya, Mahmud Aliman menerangkan pernah menerima transfer Rp600 juta dari Fathanah. Awalnya, tim sukses Jazuli dalam Pilgub Banten ini tidak mengetahui uang yang diterimanya berasal dari Fathanah. Sepengetahuan Mahmud, uang itu untuk membayar utang Jazuli.

Saat Jazuli mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilgub Banten 2012, Mahmud menangani pembuatan kaos, percetakan, dan membayar saksi-saksi di seluruh TPS Banten. “Semuanya Rp500 juta. Terus, Ustad (Jazuli) pinjam lagi uang saya, Rp200 juta. Jadi, semua utang-utang Rp700 juta,” katanya.

Setelah Jazuli kalah dalam Pilgub, Mahmud menagih pengembalian uang. Jazuli memberitahukan mobil Prado miliknya sudah dijual, sehingga uang akan segera dikirim ke rekening Mahmud. Sales Bumiputera ini menerima Rp600 juta. Ia baru mengetahui uang beralasal dari Fathanah setelah diperiksa KPK pada April 2013.

“Tapi, masih kurang sebenarnya. Selain yang Rp600 juta masih ada tiga kali transfer lagi, Rp50 juta, Rp19 juta, Rp19,8 juta sekian. Kata (Jazuli) itu untuk pembayaran angsuran mobil Prado-nya. Setiap masuk, saya ambil, terus kasih ke beliau (Jazuli). Saya tidak tahu kalau ternyata itu juga dari Ahmad Fathanah,” ujarnya.

Tags:

Berita Terkait