Empat Pekerjaan Rumah Menteri Perekonomian Baru
Berita

Empat Pekerjaan Rumah Menteri Perekonomian Baru

Menjaga kesinambungan ekonomi, pertumbuhan, mengurangi defisit neraca transaksi berjalan, dan menjaga stabilitas harga.

FNH
Bacaan 2 Menit
Empat Pekerjaan Rumah Menteri Perekonomian Baru
Hukumonline
Chairul Tanjung resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator dan Perekonomian (Menko) sejak Senin (19/5) setelah melakukan serah terima jabatan dari Hatta Rajasa. Kendati jabatan tersebut hanya diemban oleh Chairul Tanjung selama lima bulan, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) tersebut.

Dalam sambutan sebelum sertijab, Hatta Rajasa menyampaikan empat PR yang masih harus diperhatikan Chairul Tanjung. Empat PR tersebut adalah menjaga suistanable ekonomi, pertumbuhan ekonomi ke angka yang telah disepakati dalam APBN 2014, mengurangi defisit neraca transaksi berjalan, dan menjaga stabilitas harga. “Ada empat PR yang masih harus dikerjakan oleh Bapak Chairul Tanjung untuk lima bulan ke depan,” kata Hatta Rajasa.

Hatta yakin Chairul Tanjung mampu menyelesaikan pekerja rumah tersebut. Sebagai Ketua KEN, Chairul sudah kerap memberikan saran tentang perekonomian Indonesia kepada Presiden. Sebagai pengusaha, Chairul juga sudah paham kondisi yang dihadapi Indonesia.

Chairul sendiri mengaku tak pernah membayangkan akan menjadi pejabat negara seperti Menko. Namun ia mengaku rela mengemban amanah baru ini untuk lima ke depan, dan berharap Hatta meraih kesuksesan dalam pemiliran pilpres mendatang.

“Saya shock ketika Pak Hatta mengatakan mengundurkan diri. Kenapa nggak setelah pendaftaran saja, tapi ternyata seminggu sebelum pendaftaran harus mengundurkan diri. Dan hari ini saya sebagai pejabat negara. Hari ini tidak pernah terbayang oleh saya,” ujarnya.

Untuk waktu yang singkat yakni yang hanya lima bulan saja, Chairul Tanjung mengajak dan menghimbau semua pihak, baik itu Menteri, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bersama-sama berkerja keras dan bahu membahu, agar empat PR tersebut dapat diselesaikan dengan baik. artinya, ada sebuah prestasi yang diberikan kepada pemerintahan yang akan datang guna mencapai tujuan.

Ia juga mengaku pengalaman sebagai Ketua KEN tidak hanya membahas hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian dan implementasi ekonomi, tetapi lebih banyak mengarah kepada pembahasan kebijakan atau policy.

“Pengalaman saya sebagai Ketua KEN itu banyak membahas hal-hal perekonomian. Tetapi tidak hanya itu saja, juga lebih banyak ke policy,” ungkapnya.
Tags:

Berita Terkait