Empat Langkah Sebelum Ambil Beasiswa S2 ke Luar Negeri
Berita

Empat Langkah Sebelum Ambil Beasiswa S2 ke Luar Negeri

Mulai dari memilih kampus yang dituju, melengkapi persyaratan, hingga pilih program beasiswa yang sesuai dengan tujuan mengambil S2 ke luar negeri.

CR19
Bacaan 2 Menit

Anisa juga mengatakan, kalau kampus yang dipilih itu termasuk dalam Top 20 Dunia, hal itu menjadi keuntungan tersendiri. Namun, yang utama bukanlah pada soal peringkat berapa kampus itu berada. Tapi yang lebih penting adalah peringkat jurusan yang akan diambil di suatu kampus itulah yang mesti di pertimbangkan.

“Misalkan dia di peringkat dunia ngga terlalu bagus. Tapi khusus untuk dibidang itu dia bagus. Kalau menurut aku sih lebih bagus gitu,” kata jebolan The Universityof Edinburgh tahun 2014-2015 ini.

Senada dengan Anisa, Lulusan FH UI angkatan 2006, Lita Paromita Siregar juga menilai kalau ranking yang mesti dilihat adalah ranking pada program studinya. Misalnya saja, peringkat Durham University tidak lebih baik dari Oxford University, namun khusus untuk jurusan Ekonomi Syariah, Durham University justru lebih unggul. “Tapi kita jangan lihat ranking kampus tapi lihat ranking program studinya,” tuturnya.

Selain karena alasan ranking, pilihan Lita jatuh ke Durham University, lantaran ia memproyeksikan kalau industri keuangan syariah di Inggris akan berkembang pesat. “Yang terpenting lihat chance ke depan kaya keuangan syariah paling berkembang di negara mana. Pemilihan negara juga dilihat dari sana,” paparnya.

2. Lengkapi Syarat-Syarat
Pada dasarnya setiap kampus memiliki sejumlah persyaratan yang berbeda. Namun, sebagai acuan, sejumlah syarat ini biasanya wajib dilampirkan sebagai syarat memperoleh beasiswa. Persyaratan itu, antara lain sertifikat IELTS, surat rekomendasi secara akademik atau profesional, cover letter, motivation letter, hingga future planning.

Dikatakan Anisa, persyaratan itu bisa diketahui kalau sejak awal kita sudah menentukan kampus mana yang akan dipilih. “Misalnya butuh skor IELTS yang dibutuhin berapa, jadi kita tahu targetnya berapa,” sebutnya.

Untuk recommendation Letter, Anisa menyarankan agar meminta kepada orang yang memang mengetahui serta mengenal pribadi kita dengan baik. Pengalaman Anisa saat itu, dia meminta surat rekomendasi itu kepada salah satu dosen di FH Unpad. Hal ini sudah menjadi kebiasaan untuk meminta surat rekomendasi dari professor yang memiliki banyak gelar dibelakang namanya.

Tags:

Berita Terkait