Dua Pengacara Ribut, Lalu Saling Gugat
Jeda

Dua Pengacara Ribut, Lalu Saling Gugat

Kedua pengacara pernah cekcok soal pembagian honor perkara.

RZK
Bacaan 2 Menit

Gugatan berbalas gugatan. Scott juga melayangkan gugatan terhadap Stephen. Dalam berkas, Stephen dituding telah melakukan penyerangan dan penganiayaan sekaligus pencemaran nama baik yang mengakibatkan stres. Lebih dari tuntutan Stephen, Scott bahkan meminta hakim mengeluarkan perintah permanen kepada Stephen agar menjaga jarak dari Scott.

Uniknya, dalam berkas gugatan masing-masing, Scott dan Stephen mengakui bahwa mereka sebenarnya saling kenal sejak lama. Stephen bahkan pernah menjadi kuasa hukum dari ayahnya Scott serta mewakili toko milik ayahnya. Tetapi belakangan, Scott melarang Stephen menjadi kuasa hukum ayahnya.

Sejarah relasi antara Scott dan Stephen juga ternyata kurang bagus. Keduanya pernah cekcok gara-gara penanganan suatu perkara perdata yang berasal dari referensi Scott. Menurut versi Stephen, dirinya menjadi satu-satu pengacara yang tercantum dalam perjanjian honor. Namun, Scott belakangan minta bagian atas honor yang diterima Stephen. Tentu saja, Stephen menolak. Dia menuding Scott tidak berkontribusi apapun dalam perkara tersebut.

Berbeda, berdasarkan cerita versi Scott, Stephen disebut pernah menyetujui usulan pembagian honor 50:50. Namun, Stephen secara sepihak menelepon ke klien seraya mengatakan “Scott tidak lagi terlibat dalam penanganan perkara”. Ribut-ribut soal fee ini sepertinya menjadi pangkal perseteruan antara Stephen dan Scott yang kemudian berujung pada insiden adu jotos pada 22 Januari 2013 itu.

Kisah Scott dan Stephen memang terjadi nun jauh di sana, di Amerika Serikat. Namun, dari kisah mereka mungkin advokat Indonesia bisa memetik pelajaran bahwa sungguh memalukan jika dua orang yang menyandang profesi officium nobile beradu jotos cuma karena rebutan honor. Semoga tidak terjadi di Negeri ini.

Sumber:
www.abajournal.com
www.wowktv.com

Tags: