Dr Yuswanto SH, MH:
Saatnya Fakultas Hukum Terapkan Problem-based Learning
Profil

Dr Yuswanto SH, MH:
Saatnya Fakultas Hukum Terapkan Problem-based Learning

Metode Problem-based Learning terbukti menarik minat mahasiswa.

RZK
Bacaan 2 Menit

Mahasiswa harus dapat banyak dari dosennya. Selama ini kan seperti mengeluarkan air ke dalam botol. Kalau ibaratnya dosen itu ember, mahasiswa botol, kalau dituangkan sebanyak-banyaknya tidak masuk. Itu menurut saya. Makanya perlu ada perubahan-perubahan pembelajaran.

Saya membaca buku yang berkaitan dengan teknologi pendidikan. Karena istri saya background pendidikan, ada buku di rumah, saya baca. 

Nama

:

Dr Yuswanto SH MH

Tempat/Tanggal Lahir

:

Bandar Krui, 14 Mei 1962

Tempat Mengajar

:

FH Unila

(Mengajar sejak 1987)

Mata Kuliah

:

Hukum Administrasi Negara

Rekam Jejak Karier

:

Konsultan Bidang Hukum pada Sustainable Capacity Building for Decentralization Project (SCBD-P) Kabupaten Lampung Selatan (2009-2011)

Tim Ahli Bidang Hukum, Perundang-undangan, dan Pengendalian Kegiatan Pemerintah Provinsi Lampung (2009-2010)

Bagaimana Bapak menerapkan metode Problem-based Learning untuk mata kuliah yang Anda asuh, Hukum Administrasi Negara?
Kita bahas kasus-kasus yang berkaitan dengan keuangan misalnya. Selain itu, kasus-kasus pencemaran lingkungan, kasus-kasus penggelapan pajak, jadi saya melihat kasus-kasus yang ada saat itu. Metode ini lebih menarik. Bahkan mahasiswa menjadi tertarik dan berminat ke jurusan yang saya asuh. Peminat jurusan HAN meningkat. 

Apakah metode Problem-based Learning yang mahasiswa dapat selamakuliah dapat diterapkan di dunia kerja, setelah mereka lulus?
Ya, mereka menjadi cakap dalam memecahkan kasus-kasus itu. Misalnya yang jadi pengacara mereka lebih mumpuni dibanding yang lain. 

Jadi pola mengajar Bapak bisa dibilang terbalik ya? Karena orang biasanya text book dulu, baru membahas kasus. 
Ya kasus dulu, baru didukung teori-teori. 

Ketika pertama kali menerapkan metode Problem-based Learning, apakah ada resistensi dari dekanat atau kolega sesama dosen?
Saya melihat malah metode ini disetujui banyak pihak, diadopsi juga.  Saya juga berharap kawan-kawan yang lain supaya belajar seperti ini. Saya lihat di universitas lain menerapkan hal yang sama. Di Universitas Indonesia (UI), mereka baru menerapkan 2006. Sekarang UI, Gajah Mada, Udayana, Mataram sudah menerapkan itu.

Tags:

Berita Terkait