Seleksi itu bergantung pada penilaian akhir dari Maastricht University sebagai kampus mitra. “Biasanya Maastricht University yang menyeleksi lagi dari nama-nama yang kami ajukan,” kata Iman melanjutkan.
Kurikulum IUP FH UNAIR sama dengan program reguler. Namun, tidak semua peminatan di program reguler tersedia di IUP. “Hanya dua peminatan di IUP yaitu hukum internasional dan hukum bisnis, kebanyakan peminat mau berkarier di lembaga multinasional bidang itu,” kata Dwi Rahayu. Kerja sama penyelenggaraan double degree saat ini baru dilakukan dengan Maastricht University di Belanda.
Skema double degree dilaksanakan dengan satu tahun pertama perkuliahan di FH UNAIR, dilanjutkan dengan dua tahun di kampus luar negeri, lalu satu tahun terakhir diselesaikan di FH UNAIR. “Mahasiswa IUP tetap harus mengumpulkan minimal 144 SKS untuk lulus. Harus tetap menulis skripsi yang ditulis di Maastricht University dengan dosen pembimbingnya juga ada dari UNAIR,” ujarnya.
Ia juga mengatakan mahasiswa IUP FH UNAIR yang mengambil double degree berkesempatan untuk praktik di Belanda. Hal itu karena regulasi di sana mengizinkan pemilik gelar sarjana dari Belanda berpraktik hukum di Belanda.
Iman menambahkan kerja sama kampus mitra double degree IUP FH UNAIR akan dikembangkan dengan dua kampus lain di Australia. “Kami akan membuka kerja sama lain dengan Monash University dan Macquarie University, dua kampus di Australia,” katanya.
Berikut ini dua pilihan peminatan IUP FH UNAIR beserta mata kuliah wajib yang harus diambil.
- Hukum Internasional
Penyelesaian Sengketa Internasional, Hukum Udara dan Angkasa, Hukum dan Perancangan Perjanjian Internasional, Hukum Organisasi Internasional, Hukum Diplomatik dan Konsuler, Hukum Humaniter, Hukum Siber.
- Hukum Bisnis
Hukum Waris, Hukum Persaingan Usaha, Hak Kekayaan Intelektual, Hukum Jaminan, Hukum Perbankan, Hukum Perdata Internasional.