DJKI Perkuat Jaringan Sistem Perlindungan KI Bidang Teknologi
Terbaru

DJKI Perkuat Jaringan Sistem Perlindungan KI Bidang Teknologi

Akan dilaksanakan penandatanganan kerja sama antar para delegasi dari delapan negara ASEAN.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit

“Menyadari pentingnya KI, DJKI terus berupaya meningkatkan sistem pelindungan KI. Semoga kegiatan yang dirancang dan dipersiapkan dengan baik ini dapat membuahkan hasil yang positif oleh seluruh delegasi. Lebih lanjut hasil dari kegiatan ini dapat dipraktekkan di lembaga dan negara masing-masing delegasi,” jelas Lastami.  

Lastami mengatakan demi mewujudkan mimpi besar DJKI menjadi World Class IP Office, DJKI terus berbenah diri dan melakukan berbagai program untuk meningkatkan sistem pelindungan KI di Indonesia. 45 universitas di Indonesia telah bergabung dalam program TISC. Namun DJKI ingin mengoptimalkan peran para anggota agar dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin melalui program ini.

“DJKI terus mendukung universitas meningkatkan kemampuannya menghasilkan kekayaan intelektual terutama di bidang teknologi dengan bantuan dari WIPO. Peningkatan Indonesia di bidang paten sederhana dalam negeri pada tahun 2021 sebesar 40% dan terus ingin kami tingkatkan,” kata Lastami. 

Untuk meningkatkan permohonan dan memperkuat sistem paten di Indonesia, DJKI melakukan jemput bola dengan mengadakan kegiatan Patent Examiners Go to Campus, Patent Drafting Camp, dan IP Valuation.

Direncanakan esok pada Rabu, 28 Maret 2023 akan dilaksanakan penandatanganan kerja sama antar para delegasi dari delapan negara ASEAN. Negara-negara tersebut di antaranya: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Pada perjanjian tersebut memuat komitmen untuk saling bekerja sama dalam berbagi informasi, mengintegrasikan, dan mencari peluang dalam cara meningkatkan kesadaran kekayaan intelektual, inovasi, dan pengembangan, khususnya layanan yang ditawarkan oleh TISC.

TISC atau pusat dukungan teknologi dan inovasi adalah program kerja sama global yang diinisiasi WIPO dalam rangka peningkatan permohonan paten dan komersialisasi KI.  

Sebelum pandemi, pertemuan TISC diadakan secara rutin setiap tahun. Namun selama pandemi pertemuan dilaksanakan secara daring. Indonesia menjadi tempat pertemuan TISC pertama setelah pandemi yang mempertemukan para delegasi negara ASEAN secara luring. 

Tags:

Berita Terkait