Ditahan, Bonaran Akan Uji Materi Aturan Penahanan ke MK
Berita

Ditahan, Bonaran Akan Uji Materi Aturan Penahanan ke MK

Selain mengajukan permohonan ke MK, Bonaran juga akan melaporkan ke Dewan Etik KPK dan Komnas HAM.

NOV
Bacaan 2 Menit

Bertemu Akbar Tanjung

Terlepas dari masalah penahanan, Tommy mengaku Bonaran pernah bertemu politisi Partai Golkar, Akbar Tanjung. Namun, pertemuan itu bukan untuk membahas pemberian uang kepada Akil, melainkan untuk meminta Bonaran berpasangan dengan Sukran Jamilan Tanjung dalam Pilkada Tapanuli Tengah tahun 2011.

Menurut Tommy, ketika itu, Akbar mengatakan apabila Bonaran ingin mendapat dukungan Partai Golkar dalam Pilkada Tapanuli Tengah, Bonaran diminta menggandeng Sukron sebagai Wakilnya. “Itu satu marga dengan Akbar. Maka, datang rekomendasi dari Golkar. Itu saja. Tidak ada urusan suap Akil,” katanya.

Lagipula, Tommy berpendapat untuk apa Bonaran menyuap Akil? Selain karena Akil bukan majelis panel yang memeriksa sengketa Pilkada Tapanuli Tengah, Bonaran sudah merasa yakin akan memenangkan sengketa Pilkada di MK. Pasalnya, perolehan suara Bonaran cukup jauh dibanding calon-calon lainnya, yaitu 62,1 persen.

Sekedar informasi, keterlibatan Bonaran sempat disinggung dalam sidang perkara Akil di Pengadilan Tipikor Jakarta. Hetbin Pasaribu yang diperiksa sebagai saksi menyatakan dirinya sempat diminta Bakhtiar Ahmad Sibarani menyetorkan Rp900 juta ke rekening CV Ratu Samagat dengan menuliskan keterangan “angkutan batu bara” dalam slip transfer.

Padahal, Hetbin sendiri tidak memiliki hubungan bisnis dengan CV Ratu Samagat. Peristiwa itu bermula saat Hetbin, Azwar Pasaribu, Saiful Pasaribu diminta Bonaran datang ke rumahnya di Era Mas 2000, Jakarta Timur. Bonaran yang belum resmi menjabat Bupati Tapanuli Tengah meminjam uang Rp1 miliar kepada Azwar.

Setelah mendapat pinjaman dari Azwar, Bonaran meminta ajudannya, Daniel Situmeang dan Hetbin mengantar uang itu ke Bakhtiar. Sehari setelah pengantaran, Bakhtiar menginformasikan kepada Hetbin bahwa jumlah uang yang diterimanya kurang. Kemudian, Hetbin dan Daniel kembali ke Depok mengambil uang.

Dari Depok, Hetbin dan Daniel berangkat ke Sentul. Bakhtiar meminta Hetbin menransfer uang tersebut ke rekening CV Ratu Samagat dengan keterangan “angkutan batu bara”. Saat uang dihitung di bank, jumlahnya hanya Rp900 juta. Hetbin tidak mengetahui, kemana sisa uang Rp100 juta karena sudah diinapkan satu malah bersama Bakhtiar.

Selain itu, Hetbin mengaku pernah diminta Bonaran menemani Daniel mengambil uang di BNI Rawamangun. Sesampainya di bank, Hetbin mendapati Tomson Situmeang dan Ana Sinaga. Tomson menyerahkan uang Rp1 miliar ke Daniel. Lalu, sesuai perintah Bonaran, Hetbin dan Daniel mengantar uang ke Bakhtiar di Raden Saleh.

Hetbin tidak mengetahui peruntukan uang Rp1 miliar itu. Ia hanya mengetahui, perintah pengantaran itu sebelum sengketa Pilkada Tapteng diputuskan di MK. Hetbin mengatakan dirinya mengenal Bakhtiar di rumah Bonaran. Hetbin sendiri mengenal Bonaran ketika sama-sama di Paguyuban Masyarakat Tapanuli Tengah.

Tags:

Berita Terkait