Di UNCITRAL Academy 2024, Setyawati Fitrianggraeni Sebut Pentingnya Bimbingan untuk Karier Hukum
Terbaru

Di UNCITRAL Academy 2024, Setyawati Fitrianggraeni Sebut Pentingnya Bimbingan untuk Karier Hukum

Membangun Kompetensi dan Kualitas di Arena Internasional UNCITRAL Academy 2024 tidak hanya membekali generasi baru praktisi hukum dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di kancah internasional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan etika profesional.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit
Dr. Hwang dan Managing Partner pada Anggraeni and Partners, Setyawati Fitrianggaraeni, berbagi pengalaman di UNCITRAL Academy 2024. Foto: Istimewa
Dr. Hwang dan Managing Partner pada Anggraeni and Partners, Setyawati Fitrianggaraeni, berbagi pengalaman di UNCITRAL Academy 2024. Foto: Istimewa

UNCITRAL Academy 2024 telah sukses diselenggarakan di Singapura. Acara ini mempertemukan para praktisi hukum, akademisi, dan profesional dari berbagai sektor untuk mendiskusikan isu-isu krusial seputar penyelesaian sengketa internasional. Tidak hanya sekadar menyoroti pentingnya bimbingan, pelatihan berkelanjutan, dan pengembangan spesialisasi, tetapi acara ini juga memiliki peran penting bimbingan dalam membentuk kompetensi dan kualitas para praktisi di lapangan.

Komisi Hukum Perdagangan Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah badan hukum inti dari sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam bidang hukum perdagangan internasional. Badan hukum dengan kesadaran universal yang menawarkan reformasi hukum dagang di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun, UNCITRAL memiliki usaha modernisasi dan harmonisasi aturan tentang bisnis internasional.

Salah satu yang menarik dari acara ini adalah diskusi panel yang inspiratif berjudul 'Membina Generasi Penerus - Dari Mentorship ke Stewardship'. Para panelis terkemuka, termasuk pembicara ahli Dr. Hwang dan Managing Partner pada Anggraeni and Partners, Setyawati Fitrianggaraeni, berbagi pengalaman mereka sebagai mantan mentee yang telah menjadi mentor. Mereka menekankan bahwa bimbingan tidak lagi menjadi sesuatu yang terpisah, tetapi telah menjadi pusat perhatian dalam pengembangan karir hukum.

Baca juga:

Para panelis mengeksplorasi berbagai model bimbingan, mulai dari membantu para calon praktisi membuka pintu peluang hingga menghubungkan praktisi baru dengan sumber-sumber bimbingan, dukungan, dan dorongan yang berkelanjutan di dalam komunitas hukum. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan, membuat karier di industri hukum lebih mudah diakses dan berkelanjutan.

Dr. Hwang menekankan pentingnya bimbingan berkelanjutan bagi generasi muda praktisi hukum. Sementara Setyawati Fitrianggaraeni berbagi pengalamannya sebagai mentee dalam program Young ICCA dan perannya dalam inisiatif LeadGal. Ceritanya menginspirasi banyak peserta tentang pentingnya peran mentor dan komunitas dalam perjalanan karir mereka.

“Pentingnya pelatihan berkelanjutan dan dukungan dari firma hukum untuk menjaga kualitas praktik hukum,” kata Setyawati dalam press rilis yang diterima Hukumonline, Selasa (27/8).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait