Daya Tarik Jalan Raden Saleh Bagi Pemilik Law Firm
Berita

Daya Tarik Jalan Raden Saleh Bagi Pemilik Law Firm

Lokasi strategis, tetapi harga terjangkau.

RIA
Bacaan 2 Menit
Sejumlah kantor hukum yang terletak di Jalan Raden Saleh. Foto: RIA.
Sejumlah kantor hukum yang terletak di Jalan Raden Saleh. Foto: RIA.

Apa Anda pernah mendengar nama Raden Saleh? Pria beretnis Jawa-Arab ini dikenal sebagai seorang pelukis kenamaan. Bahkan sebagian orang menganggap pemilik nama lengkap Saleh Sjarif Boestaman ini sungguh layak dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Di Cikini, Jakarta Pusat, pria yang hidup pada awal abad ke-19 ini membangun sebuah rumah dengan taman yang luas, yang kini dibangun sebagai Taman Ismail Marzuki. Rumah Raden Saleh sendiri kini bertransformasi menjadi Rumah Sakit PGI Cikini. Sepanjang jalan depan RS PGI Cikini itu hingga kini dikenal dengan nama Jalan Raden Saleh.

Menariknya, untuk panjang jalan yang jaraknya tak mencapai satu kilometer, banyak papan-papan kantor hukum terpampang berjejeran di sisi kanan dan kiri. Berdasarkan penelusuran hukumonline, setidaknya lebih dari 15 kantor hukum berlokasi di jalan tembusan Jalan Cikini dan Jalan Kramat itu.

Nah ini dia nama-nama kantor hukum yang berada di Jalan Raden Saleh yang berhasil dihimpun dari lapangan dan internet:

Nomor

Nama Kantor Hukum

1

Dedy Kurniadi & Co. Lawyers

2

Law Office Togar SM Sijabat

3

Antawirya & Associates

4

Difla El Qudsi & Partners Counsellor at Law

5

Khaerul Saleh & Co.

6

Kantor Hukum Arifin & Associates

7

Kantor Pengacara Rizia Djamil & Rekan

8

Kantor Sheha A. Habib-Wiwik Sugiarti & Associates

9

Ulrikus Laja & Associates

10

Kantor Hukum Berry Sidabutar & Partners

11

Kantor Hukum Humisar Hotler Tambunan

12

Kantor Hukum Yusuf-Daud & Rekan

13

3R Advokat

14

Advokat Putra Kaban & Rekan

15

Daruherdani Sibarani & Co.

16

Law Office Mulyanto WA & Rekan

17

Aloy G. Samosir & Associates Law Firm

18

Law Office Marlasak Roni Pandiangan (MRP)

Salah satu pemilik law firm yang beralamat di sana, Deddy Kurniadi, beralasan lokasi di Jalan Raden Saleh itu strategis. “Karena tempatnya itu Jakarta Pusat itu jaraknya ke segala penjuru Jakarta itu setara,” ujar Dedy saat dihubungi kepada hukumonline, Senin (22/6).

“Sama (jaraknya, red) kalau mau ke Selatan dengan ke Utara. Mau ke Timur atau ke Barat, itu pun sama. Karena klien kita bisa saja dia di Jakarta Barat, bisa saja di Jakarta Timur, bisa saja di Jakarta Selatan, jadi kita lebih gampang menjangkau ke mana-mana,” lanjutnya.

Hal lain yang menjadi alasan kantornya berpindah lokasi ke Raden Saleh setelah sebelumnya beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, disampaikan oleh Dedy adalah harga sewa gedung yang terjangkau bila dibandingkan dengan wilayah perkantoran lain seperti Sudirman, Thamrin, dan Kuningan.

Alasan tersebut pun diamini oleh Togar SM Sijabat. “Saya pikir Raden Saleh itu kebetulan relatif lebih murah ya. Terus di sini ada juga space yang kecil-kecil. Kalau di Sudirman dan Thamrin kan space nya lowong, tapi duit kita ya ngga ada,” ungkapnya seraya terkekeh.

Untuk kantor berisikan lima karyawan, menurut Togar, tempat di Raden Saleh yang ia sewa sejak 2007 sudah sangat cukup. Ditambah lagi target klien kantornya yang masih di kelas menengah, belum ke atas.

Berlokasi di Raden Saleh juga dikatakan oleh Togar menjadikan misinya melayani klien menjadi lebih mudah. “Kita itu mau mencoba membuat pikiran klien itu sederhana,” ungkapnya.

Togar menjelaskan, klien itu kan umumnya punya masalah dan pikirannya sudah rumit. Kalau hanya untuk mencari kantor pengacara rumit pun dia makin pusing. Kalau misal di Sudirman, Thamrin, atau Kuningan, sebutnya, memang tempat itu terkenal tetapi klien harus mencari lagi letak pastinya di sebelah mana.

“Kalau Raden Saleh, Kramat, Cikini, tiga nama ini kan gampang banget untuk memandu klien itu mencari alamat,” tegasnya

“Kita justru jangan malah mempersulit orang hanya untuk tempat. Kasian kan tambah bingung lagi orang. Tapi kalau kita pandu orang itu, Raden Saleh-RS PGI Cikini-Kramat Raya, pikiran orang ngga lari lagi dari segitiga itu deh. Udah pasti di sini nih,” tukas Togar.

Saat menelusuri Jalan Raden Saleh, hukumonline melihat banyaknya plang law firm yang sangat berdekatan satu sama lain. Bahkan dalam satu gedung ada yang terdapat empat plang kantor hukum. Lalu, apakah mereka tak takut klien akan mengunjungi law firm yang lain ketika datang ke sana?

Togar mengatakan bagi kantornya sendiiri plang tersebut faktanya tidak berpengaruh apa-apa. Tidak ada orang yang karena melihat plang lalu tanya-tanya lalu menggunakan jasa hukum mereka, sebutnya. Karena itu pula ia tak pernah merasa kantor-kantor hukum lain sebagai saingannya.

“Kita ngga pernah nganggep mereka ini kompetitor, karena klien ini kepercayaan kan. Jadi kalau dia dari awal tahunya Togar, ngga mungkin dia pergi ke yang lain. Pasti dia akan selalu mencari Togar dulu,” sebutnya.

Begitu pula disampaikan oleh Dedy. “Saya tidak menemukan korelasi yang nyata antara plang dan keberadaan kantor kita di mata calon klien,” ucapnya yang juga mengaku tidak menargetkan orang-orang yang lalu lalang di sekitar Jalan Raden Saleh sebagai pasarnya.

Tags:

Berita Terkait