Cerita tim Hukumonline Melampaui Tantangan Pandemi dan Menyambut Tahun Baru
LifeatHukumonline

Cerita tim Hukumonline Melampaui Tantangan Pandemi dan Menyambut Tahun Baru

Perayaan libur akhir tahun menjadi momen yang selalu ditunggu setelah setahun penuh menjalani kesibukan. Pada sesi Life at Hukumonline kali ini, tiga personil Hukumonline menceritakan bagaimana mereka melampaui tantangan pandemi dan merayakan momen tahun baru di tengah pandemi.

Tim Hukumonline
Bacaan 6 Menit
Foto: LifeatHukumonline Campaign Series #2
Foto: LifeatHukumonline Campaign Series #2

Perayaan libur akhir tahun merupakan momen yang selalu ditunggu-tunggu, tidak terkecuali oleh tim Hukumonline. Setelah setahun bekerja, momen akhir tahun menjadi waktu yang tepat untuk mengambil istirahat sejenak dari kesibukan yang telah dilalui dan mengapresiasi atas segala dedikasi yang telah dilakukan terhadap perusahaan. Namun, selama dua tahun terakhir, perayaan akhir tahun menjadi berbeda mengingat pandemi yang memengaruhi aktivitas setiap manusia.

Adanya ancaman varian terbaru Covid-19 menyebabkan diberlakukannya berbagai kebijakan dalam rangka menekan aktivitas masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru, salah satunya dengan pembatasan aktivitas. Kebijakan tersebut juga dirasakan dan berdampak pada perencanaan akhir tahun tim Hukumonline. Perayaan momen menjelang akhir tahun dan perencanaan resolusi untuk kedepannya menjadi terasa berbeda kali ini. Pada sesi Life at Hukumonline kali ini, kita akan menyimak lebih dalam bagaimana pandangan tim Hukumonline terhadap refleksi mereka terhadap resolusi akhir tahun, bagaimana pandemi Covid-19 telah memberikan dampak kepada hidup secara personal.

Bernadetha Aurelia Oktavira (Legal Editor Clinic & Publishing)

Perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini terasa sangat berbeda bagi salah satu penggawa Klinik Hukumonline, Aurel. Kehilangan anggota keluarga karena Covid-19 membuat Aurel harus terus cepat beradaptasi dan terus berjuang dalam kehidupan.

“…tidak menyangka bahwa kita pikir, kita masih memiliki waktu lebih (untuk menghabiskan waktu dengan orang terkasih), ternyata tidak. Tapi di luar kekacauan pandemi, Tuhan punya rencana indah untuk hidup kita.” Ucap Aurel.

Momen perayaan Natal bagi Aurel merupakan momen spesial. Sebelum pandemi biasanya Aurel merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga di rumah Nenek yang berada di Solo, Jawa Tengah dan merayakan natal di gereja bersama keluarga. Namun, dikarenakan Nenek Aurel telah berpulang, perayaan Natal kini sekadar berkumpul dan melakukan tradisi nyekar ke makam Nenek tercinta.

Pandemi mengajarkan Aurel untuk selalu beradaptasi dengan teknologi. Sebelum pandemi, Aurel tidak seberapa aware dengan penggunaan teknologi untuk meeting virtual, seperti Zoom dan Google Meet. Dengan situasi seperti saat ini, kita diharuskan untuk mulai beralih dengan penggunaan teknologi agar dapat bekerja dengan produktif.  Menurut Aurel, komunikasi terhadap sesama kerabat kerja juga menjadi berbeda. Sebelumnya, komunikasi dan penyampaian tugas kerja dapat secara mudah dilakukan melalui komunikasi secara langsung. Pada saat pandemi membutuhkan waktu lebih banyak untuk mendapatkan feedback dari sesama kerabat kerja.

Selama pandemi, Aurel juga menemukan hobi barunya, yaitu memasak. Pandemi yang memaksa Aurel untuk terus di rumah, malah membuat Aurel mengeksplorasi hal baru.

“Kalau tidak ada pandemi dan tidak ada paksaan untuk berada di rumah saja, mungkin aku tidak akan pernah tahu bahwa aku bisa memasak. Sebenarnya aku belajar masakan yang simpel saja, seperti cah kangkung, bakmi goreng, nasi goreng, dan sebagainya”.

Hukumonline.com

Foto: Bernadetha Aurelia dan hobi barunya memasak.

Terkait perencanaan Akhir Tahun, Aurel lebih memilih untuk melakukan me-time. Aktivitas yang disukai oleh Aurel untuk menghabiskan waktu libur akhir tahun adalah melakukan marathon nonton film. Film yang menjadi kesukaan dari Aurel adalah film-film Marvel Cinematic Universe. Tidak hanya itu, menjelang tahun baru, Aurel seringkali merefleksikan kembali resolusi akhir tahun yang telah dilakukannya dan merencanakan resolusi tahun baru kedepan.

“Harapannya sih di tahun 2022 aku ingin menjadi pribadi yang lebih peka dan mengutamakan keluarga, mencoba belajar investasi dan sebisa mungkin aku bisa menggunakan waktu yang diberi oleh Tuhan di dunia ini dengan sebaik-baiknya”.

Christina Desy (Legal Research & Analyst Manager)

Menghadapi pandemi selama dua tahun terakhir merupakan hal yang challenging bagi Christina Desy, Legal Research & Analyst (LRA) Manager Hukumonline. Pandemi mendorong aktivitas bisnis untuk melakukan banyak penyesuaian dan menimbulkan tantangan baru yang harus dihadapi. Sebagai seorang team leader Desy merasakan adanya perubahan baik dalam pola kerja dan komunikasi saat bekerja semenjak pandemi.

“…Kalau dulu sebelum pandemi, tim LRA meskipun biasanya di pagi hari selalu sudah mendapatkan brief tugas yang akan dikerjakan, selama bekerja di kantor selalu ada momen bersosialisasi sekedar untuk refreshing maupun membahas pekerjaan di tim internal. Nah, semenjak pandemi karena kita full work from home, proses seperti itu sudah tidak ada lagi. Meskipun saat ini ada platform komunikasi seperti Zoom dan sebagainya, tetapi feelingnya terasa berbeda” cerita Desy.

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi, Desy menceritakan cara yang dilakukannya agar menyemangati dan membangun intimasi dengan tim, salah satunya dengan membahas hal-hal diluar pekerjaan. Selain itu reward juga diberikan kepada teman-teman satu tim jika berhasil mencapai target yang ingin dicapai.

Dalam konteks kehidupan pribadi, Desy juga menceritakan pentingnya mengalokasikan satu waktu untuk fokus kepada diri sendiri untuk menghilangkan kejenuhan selama pandemi. Desy setidaknya meluangkan satu hari dalam seminggu untuk tidak memikirkan pekerjaan, bepergian ke public space dan sebisa mungkin menghindari penggunaan gadget.

Hukumonline.com

Foto: Christina Desy merayakan akhir tahun dengan berlibur ke kawasan Kota Tua, Semarang

Perayaan Natal menjadi momen berharga tersendiri bagi Desy, dibesarkan sebagai anak tunggal membuat Desy dekat dengan kedua orang tuanya, khususnya sang Ibu. Membantu memasak, menyiapkan makanan hingga cuci piring menjadi rutinitas saat Natal tiba. Sayangnya, Ibu terkasih dari Desy telah berpulang beberapa waktu lalu sebelum terjadinya pandemi. Semenjak kepergian sang Ibu, tradisi memasak yang menjadi ciri khas perayaan Natal sudah tidak lagi dilakukan. Perayaan Natal yang ia lakukan kini yaitu melakukan misa secara virtual, mengundang keluarga dekat dan mengunjungi pusara sang Ibu. Momen ini menjadi momen doa dan syukur atas tahun yang telah berhasil dilalui.

Hukumonline.com

Foto: Christina Desy dan keluarga mengunjungi pusara sang Ibu

“…Kalau ditanya suka bikin resolusi sih, suka. Namun, dengan (membuat) resolusi kan tantangan terbesarnya adalah implementasinya. Tiap tahun selalu ada resolusi yaitu at least surviving the year by not having mental breakdown dan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. I think I pretty much succeeded in that resolution.” pungkas Desy.

Jan Ramos Budaya Pandia (Chief Operating Officer)

Sebagai bagian dari Board of Director Hukumonline, menurut Ramos, perayaan akhir tahun sebenarnya sebagai bagian dari work-life balance yang harus dijaga oleh setiap karyawan di Hukumonline. Ramos juga merupakan sosok yang memandang pentingnya quality time dengan keluarga sebagai bagian dari work-life balance. Selama dua tahun menghadapi pandemi, Ramos merasakan berbagai tantangan dan kesulitan untuk menyeimbangkan antara perannya sebagai seorang profesional dan seorang ayah.

“Karena pandemi ini, kita memasuki dunia yang berbeda. Terkadang ketika bekerja, ada anak yang seringkali menggedor pintu, memanggil, dan mengajak bermain. Sedangkan, kalau di kantor kan memang diposisikan bahwa kita sedang bekerja. Nah, sekarang sudah blended semuanya” ungkap Ramos.

Tidak hanya itu, sebagai orangtua, Ramos dihadapkan pada aktivitas pendampingan anak selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberlakukan. Tantangan tersebut dimulai dari bagaimana membiasakan anak untuk dapat melakukan pembelajaran online sendiri, menjaga agar anak tidak merasa bosan, dan membangun pemahaman anak terkait situasi yang menyebabkan mereka tidak dapat sekolah tatap muka.

Dengan segala tantangan dan kesulitan yang dihadapi, Ramos memandang terkait pentingnya quality time dengan keluargasebagai bagian dalam menerapkan work-life balance. Bentuk dari quality time dengan keluarga dapat dilakukan berbagai macam, dari sekedar bepergian ke pasar swalayan, bermain bersama di rumah, hingga berkumpul dengan keluarga besar, salah satunya yang dilakukan oleh Ramos di akhir tahun dengan keluarga, yaitu menghadiri pernikahan sanak saudara.

Hukumonline.com

Foto: Jan Ramos Budaya Pandia menghadiri pernikahan sepupu bersama keluarga menjelang akhir tahun

Hukumonline.com

Foto: Jan Ramos Budaya Pandia berlibur dan melakukan quality time dengan keluarga

Perayaan Tahun Baru merupakan salah satu momen spesial bagi Ramos dan keluarga. Sebelum pandemi, Ramos seringkali melakukan tradisi pulang kampung saat perayaan Natal di Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Semenjak pandemi, tradisi tersebut tidak dapat dilakukan. Salah satu bentuk adaptasi dalam perayaan Natal dan Tahun Baru di keluarga Ramos pasca pandemi adalah berkumpul bersama keluarga di Jakarta dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pandemi dan Kebijakan Manajemen Hukumonline

Hukumonline memahami bahwa semua karyawan menghadapi tantangan dan kesulitan yang sama di masa pandemi. Oleh dari itu manajemen Hukumonline berusaha untuk menyeimbangkan dengan berbagai strategi diantaranya:

Strategi pertama, Hukumonline memberikan beberapa insentif seperti insentif cuti, insentif vitamin, dan menaikkan premi asuransi secara signifikan. Hal ini dilakukan karena kekhawatiran karyawan selama pandemi meningkat pada aspek kesehatan. Yang kedua, terkait cuti, Hukumonline membuat kebijakan yang sudah ditetapkan oleh manajemen bahwa sisa cuti di tahun ini dapat dilakukan hingga Q1 tahun depan. Artinya, jika cuti tidak terpakai habis di tahun ini, dapat digunakan di bulan Januari hingga Maret di tahun depan. Sehingga, Hukumonline tidak mengurangi hak, namun menggeser pemakaian cuti.

Meskipun demikian, kebijakan terkait cuti tetap harus diregulasi. Di Hukumonline, kita membuat kebijakan bahwa kecuali alasan emergency seperti diri sendiri sakit atau keluarga inti sakit, maka cuti selain alasan tersebut harus dikumpulkan seminggu sebelumnya. Terdapat filosofi dibalik kebijakan tersebut. Dengan kebijakan tersebut, divisi terkait dapat mengatur beban kerja semisal ada meeting, project, maupun report yang harus dikumpulkan, dapat dibagi beban kerjanya dan atasan juga dapat mengetahui kapan dapat berkontribusi dan mengambil bagian.

Untuk mendukung keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional karyawan Hukumonline, Ramos memaparkan bahwa pada dasarnya orang yang bahagia di rumah pasti akan lebih produktif.

“Hukumonline termasuk salah satu media company yang paling awal menerapkan working from home dan sampai satu tahun lebih kita masih menerapkan kebijakan bekerja di rumah. Hal ini dapat terwujud dikarenakan business model Hukumonline yang memungkinkan karyawan bekerja di rumah dan tetap produktif. Selain itu, kita juga meng-encourage karyawan untuk memiliki hobi. Contohnya di slack Hukumonline kita memiliki channel-channel hobi yang bisa dimanfaatkan karyawan agar dapat berkumpul dengan sesama karyawan yang memiliki hobi yang sama” tutup Ramos.

Tags: