Ia mengungkapkan, masalah energi menjangkiti hampir semua lini. Mulai dari permasalahan minyak dan gas di hulu yaitu regulasi tidak sesuai konstitusi bahkan dikatakan liberal, penemuan eksplorasi masih rendah, infrastruktur gas terbatas, hingga pembangunan stagnan.
"Alokasi gas bermasalah. Blok migas habis masa kontrak rawan terjadi KKN. Ada juga masalah mafia minyak dan juga asing ikut berperan," papar Marwan, dalam seminar tentang solusi permasalahan energi nasional dari capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk, di gedung MPR, Jakarta, Kamis (19/6).
Ia juga mengkritisi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran. Hal ini menurutnya yang membuat angka kemiskinan terus menanjak naik. “Subsidi BBM masih menjadi sumber masalah keuangan negara ini karena 80 persen subsidi tidak tepat sasaran. Besaran subsidi menimbulkan defisit perdagangan, defisit anggaran sehingga secara langsung menurunkan kurs. Hal ini membuat tingkat kemiskinan terus naik,” imbuhnya.