Calon Hakim Agung Tak Tahu Bangalore Principles
Berita

Calon Hakim Agung Tak Tahu Bangalore Principles

Pengertian Imparsial dicampuradukkan dengan independensi.

ASH
Bacaan 2 Menit

“Sekitar 10 tahun yang lalu saat menjadi asisten di MA, saya pernah terima buku dari OC Kaligis. Tetapi, saya tidak terima langsung, teman mengantarkan ke meja saya. Jadi saya memandang itu bukan hadiah karena tidak dalam konteks penanganan perkara,” kata Kepala Pengadilan Tinggi Pekanbaru ini. 

Menurut Nommy, hadiah dari pihak berperkara akan mempengaruhi integritas dan moral seorang hakim. Karena itu, selama menjalani profesi sebagai hakim, Nommy mengaku tidak pernah menerima hadiah dari pihak berperkara.

“Kalau menerima hadiah itu mencemari jabatan, sumpah, dan integritas kita sendiri. Kewajiban saya adalah menolak karena hadiah akan mengubah atau mengurangi sifat integritas dan moral kita,” tegasnya.

Sebagai calon yang pernah gagal, Nommy tidak luput dari pertanyaan tentang motivasi kenapa dirinya ikut seleksi calon hakim agung. Nommy menjawab, hakim agung adalah jabatan puncak seorang hakim. Menurut dia, seorang hakim agung mempunyai kontribusi berharga dalam konteks penegakan hukum. Terutama melalui putusan-putusannya.

“Saya akan menyampaikan gagasan-gagasan saya kalau saya terpilih menjadi hakim agung agar berguna untuk penegakan hukum di Indonesia,” janjinya.

Tags: