"Ada dua oknum petugas bea cukai berinisial H dan A yang rutin memperoleh upeti dari tersangka," kata Yosep Parera, kuasa hukum Sulaiman sang bos rokok ilegal.
ANT | Sandy Indra Pratama
Sulaiman tersangka pemilik ratusan ribu bungkus rokok tanpa cukai yang ditangkap Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengungkap adanya keterlibatan oknum petugas lembaga itu dalam bisnis ilegal yang dijalankannya.
Yosep Parera, kuasa hukum Sulaiman di Semarang, Kamis, menjelaskan keterlibatan oknum bea cukai tersebut diungkapkan dalam gugatan praperadilan yang didaftarkan ke PN Kota Semarang.
"Ada dua oknum petugas bea cukai berinisial H dan A yang rutin memperoleh upeti dari tersangka," katanya.
Atas upeti yang besarannya bervariasi itu, kata dia, kliennya diberi kebebasan untuk berbisnis rokok ilegal. Namun, harus memberi informasi tentang keberadaan "pemain" rokok ilegal di wilayah hukum bea cukai.
Atas penangkapan Sulaiman, lanjut Parera, terdapat banyak prosedur yang dilanggar. Ia mencontohkan tidak adanya surat perintah penggeledahan, penangkapan, dan penyitaan barang bukti yang diakui Sulaiman bukan miliknya.
Selain itu, kata dia, surat penetapan tersangka dan penahanan juga tidak langsung diserahkan kepada pihak keluarga. "Akibatnya, keluarga tidak bisa langsung melakukan upaya hukum bagi tersangka, misalnya penangguhan penahanan," katanya.