Barbie, boneka mainan terkenal di dunia dituding merusak hutan di Indonesia. Tudingan itu diarahkan Greenpeace karena kemasan Barbie menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan Indonesia.
Demikian siaran pers Greenpeace yang diterima redaksi, Rabu (8/6). Organisasi itu juga tengah melakukan kampanye dan aksi di kantor pusat perusahaan yang memproduksi Barbie, yaitu Mattel di Los Angeles, Amerika Serikat. Para aktivis Greenpeace membentangkan spanduk sambil mengenakan jas tuxedo menyerupai Ken, kekasih Barbie, bertuliskan ‘Barbie: Kita Putus. Aku Tak Sudi Memiliki Kekasih yang Terlibat Deforestasi’.
Aksi itu sekaligus awal kampanye Greenpeace sedunia untuk menghentikan industri mainan menjadi penyebab perusakan hutan di Indonesia.
Menurut juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara, Bustar Maitar, dari hasil investigasisi lapangan langsung, pemetaan data dan menelusuri sertifikat perusahaan diketahui bahwa Mattel,menggunakan kemasan dari perusakan hutan Indonesia. Sejumlah produsen mainan dunia juga menggunakan bahan sama seperti Disney. “Bahan kemasan yang diproduksi Asia Pulp and Paper (APP),” ungkap Bustar.
Secara tak langsung, lanjut Bustar, Barbie merusak hutan alam dan menyebabkan satwa langka seperti harimau ke arah kepunahan. Dia menyerukan agar Mattel berhenti membeli kemasan dari APP, yang sudah terkenal sebagai perusak hutan.
Mattel dan perusahaan mainan lain seperti Disney, mempunyai tanggung jawab untuk mendukung pembangunan bersih dan rendah karbon. Mereka harus menghentikan hubungan dengan APP sekarang juga dan beralih kepada produsen produsen kertas Indonesia lain yang lebih bertanggung jawab.