Menghadapi Idul Fitri pada Agustus mendatang, Bank Indonesia (BI) mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan uang yang diperkirakan naik 20 persen dari tahun lalu. Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp103,1 triliun atau meningkat sebesar Rp17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
"Hingga saat ini, posisi ketersediaan uang di kas BI senilai Rp146,1 triliun," kata Ronald Waas saat jumpa pers di Komplek BI Jakarta, Kamis (11/7).
Ronald menjelaskan, kebutuhan Uang Pecahan Besar/UPB diproyeksikan sebesar Rp 93,4 triliun dan Uang Pecahan Kecil/UPK diproyeksikan sebesar Rp 9,7 triliun. BI meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan.
Sementara itu, naiknya jumlah kebutuhan uang pada Idul Fitri tahun ini, dijelaskan Ronald dikarenakan faktor pembagian gaji ke-13 PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Sebagaimana pada tahun sebelumnya, kali ini BI juga menyiapkan berbagai langkah dalam rangka memenuhi uang tunai serta non tunai. Caranya adalah dengan mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri.