BI dan OJK Bantah Ada Kartel Perbankan
Berita

BI dan OJK Bantah Ada Kartel Perbankan

Persaingan menentukan suku bunga dianggap hal yang biasa di industri perbankan.

FAT/ANT
Bacaan 2 Menit

Sinyalemen lain yang menunjukkan indikasi kartel adalah stuktur market share yang berlaku di perbankan. Dari struktur market share ini, KPPU melihat ada beberapa bank besar yang menguasai pasar dan membentuk praktik oligopoli. Sayang, Messi tidak menyebutkan siapa saja bank besar itu.

Indikasi lain yang menunjukkan adanya kartel adalah perilaku perbankan. Sekilas praktik perbankan Indonesia memang menunjukkan ada market leader. Market leader inilah yang menentukan tingkatan suku bunga. Ketika market leader menaikkan suku bunga, bank-bank lain juga ikut naik. Hampir mustahil suku bunga mengalami penurunan. Hal ini terlihat ketika BI menurunkan BI rate, suku bunga di perbankan nasional tidak ikut turun.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, juga merasa heran dengan tingginya tingkat suku bunga bank. Suku bunga bank Indonesia sangat tinggi di  banding negara-negara lain. Padahal, penduduk Indonesia adalah mayoritas Muslim di mana Muslim berpikiran bunga adalah haram.

Sebaliknya, Jepang yang penduduknya tidak muslim berhasil menetapkan suku bunga banknya ke angka mendekati 0,00. “Ini PR besar bagi bank-bank Indonesia. Jepang yang nonmuslim saja suku bunganya hampir 0,00 sekian,” jelas Nina.

Nina sepakat dengan KPPU tentang penyebab tingkat suku bunga bank di Indonesia masih tinggi. Menurutnya, memang ada permainan market leader bank dan praktik oligopoli. Market leader ini-lah yang menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga bank.

Tags:

Berita Terkait