Bernyanyi Sebelum Bertarung ala ILUNI FHUI
Berita

Bernyanyi Sebelum Bertarung ala ILUNI FHUI

Empat kandidat akan dinilai kemampuan berorganisasi, kemampuan membangun tim, dan kemampuan secara finansial

cr-13
Bacaan 2 Menit
Para Calon Ketua ILUNI FHUI periode kepengurusan 2012-2016. Foto: Sgp
Para Calon Ketua ILUNI FHUI periode kepengurusan 2012-2016. Foto: Sgp

Didampingi sang istri tercinta, Tasman Gultom begitu syahdu menyanyikan lagu lawas berjudul “Hatimu Hatiku”. Di tengah-tengah melantunkan lagu yang dipopulerkan pasangan artis Titiek Sandhora dan Muchsin Alatas, Tasman sempat beraksi mesra dengan meminta sang istri mencium pipinya. Sayang, tampak malu-malu, sang istri hanya menyodorkan kepala ke pipi Tasman.

Usai Tasman, giliran Melli Darsa beraksi didampingi seorang rekannya. Pengacara yang sempat ikut seleksi calon Pimpinan KPK ini memilih lagu berjudul “The Greatest Love of All”. Bak seorang diva, Melli yang sempat mengecap studi di luar negeri, fasih membawakan lagu yang dipopulerkan mendiang Whitney Houston.

Dua giliran menyanyi terakhir milik Riswan Helmi Nasution dan Himmatul Alya. Riswan memilih lagu “Ini Rindu” yang dipopulerkan penyanyi (alm) Farid Harja. Sementara, Himmatul melantunkan “Pergi untuk Kembali” yang dipopulerkan oleh Minggus Tahitu.

Kisah tiga paragraf di atas bukanlah kisah audisi menyanyi yang belakangan marak ditayangkan televisi. Tasman, Melli, Riswan, dan Himmatul menyanyi dalam acara “Santai Bersama Calon Ketua ILUNI FHUI” yang digelar di Rolling Stone Café, Senin malam (21/5). Sesuai judul acaranya, keempat orang tersebut bertarung bukan untuk menjadi penyanyi, tetapi menjadi Ketua ILUNI FHUI periode kepengurusan 2012-2016.

Mereka bernyanyi ‘semata’ karena mengikuti rancangan acara yang telah disusun panitia pemilihan ILUNI FHUI. Kepada hukumonline, Ketua Steering Committee Rudy D Johannes mengatakan acara ini memang sengaja digelar dengan format santai. Dengan tujuan itu pula, panitia memilih tempat Rolling Stone Café yang terletak di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

“Tidak ada alasan khusus mengapa kami memilih tempat ini. Dulu kita sering mengadakannya di pusat (Jakarta Pusat, red), sekarang kita ingin ganti suasana saja ke selatan. Selain itu, kita pingin suasana yang baru dan lebih santai saja,” ujarnya.

Ditambahkan Ketua Panitia Musyawarah Nasional ILUNI FHUI Anita Kolopaking, acara ini sengaja digelar untuk menjaga persaudaraan agar para kandidat tidak saling menyakiti. “Persaudaraan itu harus dijaga. Suasana keakraban itu harus dibangun dari sekarang agar para kandidat tidak saling menyakiti,” ungkapnya.

Acara santai dengan bernyanyi bisa jadi adalah upaya panitia menurunkan ketegangan dan nuansa kompetisi sebelum keempat kandidat bertarung di hari pemilihan yang rencananya digelar, Jumat besok, 25 Mei 2012. Di hari pemilihan, berdasarkan informasi yang diperoleh hukumonline, panitia telah menyiapkan acara debat terbuka.

Rudy mengatakan panitia telah meminta kesediaan dua alumni FHUI, Mas Achmad Santosa dan Luhut MP Pangaribuan untuk menjadi panelis. Kedua alumni itu, kata Rudy, dipilih karena dinilai mengetahui banyak seluk beluk FHUI. “Mereka sudah senior dan tahu seluk beluk FHUI. Khusus untuk Ota (Mas Achmad Santosa), dia pernah menjabat Ketua Iluni periode 2005-2008,” jelasnya lagi.

Selain dua panelis, panitia pemilihan juga menunjuk Prof Hikmahanto Juwana sebagai pemandu. Sebagaimana diketahui, Hikmahanto adalah Dekan FHUI sebelum akhirnya digantikan Prof Safri Nugraha yang kini sudah almarhum.

Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi Loeky LH Harahap enggan menjawab secara detail ketika hukumonline menanyakan kelemahan dan kelebihan masing-masing calon. Loeky hanya menjawab diplomatis bahwa semua kandidat memiliki kelebihan yang sama.

“Ya pasti semua punya kelebihan, dong. Rata-rata sama. Secara keseluruhan, mereka punya kelebihan dan rata-rata bagus, baik di dalam organisasi, dalam memimpin,” ujar Loeky.

Meskipun berasal dari latar belakang pekerjaan yang berbeda, Loeky mengatakan para kandidat harus mampu mentransfer ilmunya untuk membangun ILUNI FHUI. Menurutnya, beberapa faktor yang akan menjadi bahan penilaian adalah kemampuan berorganisasi, kemampuan membangun tim, dan kemampuan secara finansial. “Kemampuan secara finansial itu bukan berarti dia punya duit, tetapi bagaimana dia mampu menggali sumber-sumber keuangan,” lanjutnya.

Tags: