Berlibur ke Luar Negeri, Cara Lawyer untuk Lari dari Rutinitas
Berita

Berlibur ke Luar Negeri, Cara Lawyer untuk Lari dari Rutinitas

Ada yang memilih Amerika Serikat, ada juga yang menyukai melancong ke Eropa Timur.

RIA/ALI
Bacaan 2 Menit

Kendala waktu dan tumpukan deadline ini juga dirasakan oleh Boy Satria Maulana, associate lawyer pada Ariyanto Arnaldo Law Firm (AALF).

Dengan sistem yang berlaku di kantor yakni memberi notifikasi cuti minimal dua minggu sebelum hari cuti, Boy tetap harus mengecek lagi seandainya masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

“Kalau sebelum libur sudah nyelesein kerjaan sih nggak ada masalah. Tapi biasanya tetap ada supervisi via email sama tim,” jelas Boy saat diwawancarai, Selasa (16/6).

Meski begitu, itu semua tak menjadi kendala utama Boy untuk berlibur. Ketika ditanya apa kesulitan yang biasa ia temukan ketika hendak berlibur, Boy menjawab susahnya menemukan waktu yang sesuai dengan jadwal libur teman-temannya.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini memang mengaku paling suka berlibur dengan teman-teman. “Gue paling suka liburan sama temen-temen. Apalagi temen-temen yang sepemikiran,” ujarnya.

Sebagai penyuka bangunan-bangunan tua dan kebudayaan dari suatu tempat, Boy mengaku sangat suka berlibur dari satu negara ke negara lain. “Karena mau cari suasana baru juga,” tukasnya.

Boy menyampaikan, sejauh ini Eropa Timur adalah destinasi favoritnya. Sebab di Eropa timur banyak bangunan-bangunan tua dan harga-harga di sana pun tak terlalu mahal, jadi belanja lebih murah, ungkapnya.

Setiap tahunnya, Boy pasti menargetkan untuk berlibur setidaknya dua kali. Ritual itu biasa ia lakukan pada musim gugur dan musim dingin. “Selain karena lebih terkesan fashionable, gue juga nggak terlalu suka panas,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait