Berlebihan, Gaji Hakim Agung Rp500 Juta
Berita

Berlebihan, Gaji Hakim Agung Rp500 Juta

Beban negara pasti bertambah, integritas masih jadi pertanyaan.

RFQ
Bacaan 2 Menit

Bila dibandingkan booleh jadi, hakim agung di Indonesia lebih kecil gajinya ketimbang negara lain seperti Sudan. Haydar Ahmad Daf’ullah, hakim agung Sudan kala menyampaikan kuliah umum di Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI, Megamendung-Bogor, 22 Juni 2013 menyampaikan gaji hakim mereka tertinggi  ketimbang pejabat negara Sudan yang lain.

Sudan mampu memberikan gaji yang tinggi kepada hakim karena memiliki independensi penuh. Mulai dari perencanaan hingga penggunaan anggaran. Urusan penggajian dan sarana-prasarana hakim dikelola oleh sebuah badan khusus yang berada di bawah kendali Ketua MA Sudan. Badan inilah yang mencukupi segala kebutuhan hakim di sana, demikian pernyataan Haydar seperti dikutip dari situs www.badilag.net.

Tingginya penghasilan yang diterima hakim di Sudan diimbangi dengan ketatnya kode etik. Gerak hakim di sana sangat terbatas. Sebagaimana di Indonesia, hakim di Sudan tidak boleh rangkap profesi. “Itu tidak boleh, dengan dalih apapun, supaya hakim betul-betul fokus pada tugasnya,” tandasnya.

Selain itu, dalam interaksi sosial, hakim di Sudan juga tidak bisa leluasa. Misalnya, hakim di sana dilarang pergi ke pasar. “Kami (MA Sudan) punya perkebunan dan peternakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan para hakim, karena hakim tidak boleh pergi ke pasar,” ungkapnya.

Independensi peradilan, penghasilan hakim yang besar dan kode etik yang ketat itu berlaku di Sudan sejak lama. “Ini bukan hal baru. Berdasarkan catatan sejarah, sejak dulu negara kami selalu begitu,” Haydar menegaskan.

Tags: