Berbagai Cara Koalisi Desak Penuntasan Kasus Novel Baswedan
Berita

Berbagai Cara Koalisi Desak Penuntasan Kasus Novel Baswedan

Amnesty Internasional Indonesia bahkan sudah membawa kasus ini ke ranah internasional.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

"Kita sudah membuat komunikasi amnesty section di negara lain kasusnya individul risk yaitu dia berisiko diserang atau kriminalisasi," kata Ken. 

 

Sementara Jansen, perwakilan dari Change.org mengatakan, saat ini sudah 180 ribu orang menandatangani petisi agar kasus penyiraman air keras terhadap Novel segera terungkap. Hal ini menunjukkan betapa tingginya harapan masyarakat agar aparat kepolisian bisa menangkap pelaku penyerangan sekaligus aktor intelektual. “Ini memperlihatkan kalau banyak yang ingin terungkap,” katanya.

 

Baca:

 

Tidak terkait pilpres

Alghiffari Aqsa, kuasa hukum Novel lainnya mengatakan seharusnya aparat kepolisian bisa lebih cepat mengungkap perkara ini. Ia mencontohkan kasus teror lain yang terjadi terhadap pejabat Kejati Bengkulu pada 2004 lalu. 

 

"Desember 2004, rumah Kajati Bengkulu dibakar orang tak dikenal, ketika itu Novel masuk tim, dalam 1 bulan ditemukan orang-orang yang diduga aktor intelektual. Ketika itu belum ada teknologi yang seperti sekarang ini," terangnya. 

 

Ia pun membandingkan sejumlah teror baik terhadap pimpinan maupun pegawai KPK yang hingga kini belum terungkap. Seperti teror terhadap Novel sendiri, lalu beberapa penyidik dan pegawai hingga teror di kediaman dua pimpinan KPK Laode M. Syarif dan Agua Rahardjo beberapa waktu lalu.

 

Mantan Direktur LBH Jakarta ini juga menegaskan aksi yang dilakukan Koalisi sama sekali tidak terkait pilpres baik mendukung atau mendeskreditkan capres dan cawapres tertentu. Namun jika ada capres dan cawapres yang membawa isu ini untuk berkampanye, pihaknya pun akan meminta solusi konkrit untuk penyelesaian masalah tersebut. 

 

"Ini tidak terkait pilpres atau sebagainya, jika ada yang ingin mengangkat isu ini lalu coba apa solusi kongkritnya," pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait