Foto

Bareskrim Dedahkan Perkara Uang Palsu

RESA ESNIR
Bacaan 2 Menit
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Barang bukti yang berhasil ditemukan oleh penyidik yaitu 450 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, ratusan lembar uang palsu yang belum dipotong dan alat sablon, komputer, printer dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mencetak uang palsu yang diduga dikendalikan oleh napi LP Kerobokan Bali.
Barang bukti yang berhasil ditemukan oleh penyidik yaitu 450 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, ratusan lembar uang palsu yang belum dipotong dan alat sablon, komputer, printer dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mencetak uang palsu yang diduga dikendalikan oleh napi LP Kerobokan Bali.
Barang bukti yang berhasil ditemukan oleh penyidik yaitu 450 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, ratusan lembar uang palsu yang belum dipotong dan alat sablon, komputer, printer dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mencetak uang palsu yang diduga dikendalikan oleh napi LP Kerobokan Bali.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya (kiri) bersama Kepala Divisi Penanggulangan Uang Palsu Bank Indonesia Hasiholan Siahaan (kanan) menunjukkan lembaran uang palsu dalam rilis kasus peredaran uang palsu di 10 provinsi di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (10/10).
Barang bukti yang berhasil ditemukan oleh penyidik yaitu 450 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, ratusan lembar uang palsu yang belum dipotong dan alat sablon, komputer, printer dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mencetak uang palsu yang diduga dikendalikan oleh napi LP Kerobokan Bali.
Barang bukti yang berhasil ditemukan oleh penyidik yaitu 450 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, ratusan lembar uang palsu yang belum dipotong dan alat sablon, komputer, printer dan perlengkapan lain yang digunakan untuk mencetak uang palsu yang diduga dikendalikan oleh napi LP Kerobokan Bali.
ads premium storiesads premium stories
Anda bosan baca berita biasa?
Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.
Berlangganan Sekarang