Bahas Kasus Siyono, PP Muhammadiyah Temui Kapolri
Aktual

Bahas Kasus Siyono, PP Muhammadiyah Temui Kapolri

ANT
Bacaan 2 Menit
Bahas Kasus Siyono, PP Muhammadiyah Temui Kapolri
Hukumonline
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menemui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti guna membicarakan kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, Siyono.

"Dalam konteks ini, Muhammadiyah menyampaikan bahwa kami biasa menerima pengaduan dari masyarakat, termasuk yang terakhir dari keluarga Siyono," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

PP Muhammadiyah saat ini tengah mendampingi istri Siyono, Suratmi untuk mencari keadilan atas kematian suaminya.

"Muhammadiyah sebatas melakukan tugas-tugas kemanusiaan, seperti dalam aspek advokasi hukum yang selama ini biasa dilakukan lembaga advokasi," katanya.

Haedar menerangkan sebelum autopsi jasad Siyono dilakukan pada Minggu (3/4), pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan menyambut baik kepolisian yang mau bekerja sama dengan Muhammadiyah terkait autopsi Siyono.

Pihaknya menghormati upaya pemberantasan terorisme yang selama ini dilakukan kepolisian, dalam hal ini, Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Kendati demikian, pihaknya akan terus mengawal proses penyelidikan kasus kematian Siyono.

"Alhamdulillah respon Kapolri cukup baik. Pertama, meningkatkan kerja sama (Polri) dengan Muhammadiyah. Kedua, respon positif terkait kami terus melakukan langkah-langkah hukum untuk meneliti apa ada penyimpangan (dalam kasus kematian Siyono)," katanya.

Jasad terduga teroris Siyono (34) akhirnya diautopsi oleh tim dokter forensik Muhammadiyah di tempat pemakaman Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (3/4).

Tim dokter forensik dari Muhammadiyah yang mengotopsi jasad Siyono sebanyak sembilan orang. Mereka dipimpin Prof Dr dr Sudibdyo. Di antara tim tersebut, terdapat seorang saksi dari Polda Jateng.

Terduga teroris Siyono, warga Dukuh, Desa Pogung, Kabupaten Klaten setelah ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/3).

Pihak keluarga, terutama istri Siyono, Suratmi, meminta keadilan terkait dengan meninggalnya suaminya.

Komnas HAM yang dikoodinatori oleh Siane Indriani melakukan investigasi atas meninggalnya Siyono dan kemudian meminta bantuan PP Muhammadiyah untuk melakukan autopsi.
Tags: