Antisipasi Krisis dengan Memperkuat Pasar Modal
Berita

Antisipasi Krisis dengan Memperkuat Pasar Modal

Tarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

FAT
Bacaan 2 Menit
Antisipasi Krisis dengan Memperkuat Pasar Modal
Hukumonline

Krisis yang menerpa beberapa kali diharapkan dapat menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam memperkuat roda perekonomiannya. Jika tidak diantisipasi, krisis bisa merusak tatanan yang sudah ada, dan proses penyembuhannya tidak mudah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menilai penting menarik pelajaran dari krisis ekonomi yang pernah terjadi.

Saat memberikan sambutannya dalam acara Investor Summit Capital Market Expo 2013 (ISCME) di Jakarta, Rabu (27/11).Muliaman berharap ISCME dapat menarik para investor dalam menanamkan investasinya di Indonesia. Semakin banyak investor yang masuk ke pasar dalam negeri, pasar modal akan semakin likuid, sehingga pada akhirnya ancaman krisis yang kapan saja bisa terjadi dapat diantisipasi.

Antisipasi seperti ini pernah dilakukan Indonesia pada saat krisis tahun 2008. Saat itu, kata Muliaman, pasar modal ikut turut serta dalam mengantisipasi terjadinya krisis. Sehingga pada akhirnya, krisis yang disebabkan dari pergolakan perekonomian dunia tersebut tak menjalar secara luas ke berbagai sektor di dalam negeri.

“Pada krisis tahun 1997-1998 pasar modal kita ikut turut serta di sini. Sehingga saat kita menghadapi krisis di tahun 2008 lalu dengan pengalaman sebelumnya, rasanya saat itu kita bisa menghadapinya dengan baik,” kata Muliaman.

Ancaman krisis yang bisa kapan saja terjadi dapat diantisipasi jika sektor keuangan Indonesia memiliki daya tahan yang baik. Ia berharap, acara-cara serupa juga dapat terus dilaksanakan dengan tujuan memperkuat sektor keuangan di Indonesia. “Oleh karena itu, upaya-upaya yang ditanamkan dan diupayakan dapat memperkuat industri keuangan kita seperti pasar modal dan juga perbankan,” kata Muliaman.

Melalui acara ISCME ini pula, lanjut Muliaman, diharapkan dapat menjaring para investor dalam mencari perusahaan go public. Menurutdia, penjaringan investor-investor besar tersebut merupakan salah satu prioritas program yang penting dalam sektor jasa keuangan di Indonesia. 

Senada dengan Muliaman, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, acara ini penting dalam mengaktifkan kembali 36 tahun pasar modal di Indonesia. Menurutnya, melalui acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal sehingga semakin banyak perusahaan yang ingin go publik.

Nurhaida mengatakan, salah satu program OJK adalah meningkatkan jumlah investor domestik. Menurutnya, dengan meningkatkan jumlah investor domestik ini, dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada investor asing. “Kita tahu pasar modal Indonesia tidak bisa lepas dari pasar global,” katanya.

Untuk meningkatkan jumlah investor domestik ini, OJK telah menyiapkan program yang disebut dengan Investment Gallery di kampus-kampus. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan pasar modal ke sejumlah kampus yang ada di Indonesia. Menurutnya, peningkatan investor domestik sangatlah penting. Hal ini dikarenakan jika terjadi gejolak di ekonomiglobal, maka pasar modal Indonesia tak akan mudah goyah.

Dirketur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsitomengatakan, selain pola konsumsi, pertumbuhan investasi juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Atas dasar itu pula, BEI menggelar acara yang memasuki tahun keenam tersebut.“Investasi merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi, tidak terus menerus pola konsumsi mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu investasi harus didorong dengan lebih baik,” tutup Ito.

Bagaimana kalau investor tidak terlalu percaya pada regulasi dan penegakan hukum di Indonesia? Itulah masalahnya.

Tags: