Tongat menceritakan kedekatannya dengan Hukumonline sejak pertama kali diwawancara sebagai pihak pemohon judicial review tahun 2004 silam. Saat itu Tongat masih menjabat Ketua Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (LKBH UMM). Kala itu, ia mengajukan uiji materi Pasal 31 UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat) yang dikabulkan melalui Putusan Mahkamah Konstitusi No.006/PUU-II/2004.
“Dulu waktu saya mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi, Hukumonline masih baru berdiri. Saya sudah kenal baik dengan teman-teman di Hukumonline,” kata Tongat. Hal yang tak disangka bahwa Amrie adalah salah satu jurnalis yang ikut meliput pemberitaan judicial review oleh Tongat itu.
“Saya tidak sangka ternyata akan ketemu langsung Pak Tongat di momen ini. Dulu saya masih jurnalis di meja redaksi Hukumonline saat ikut menulis berita judicial review UU Advokat oleh Pak Tongat,” kata Amrie sembari tertawa. Siapa sangka, takdir belasan tahun kemudian membawa Tongat duduk bersama dengan Amrie dalam momen anjangsana. Hanya saja, keduanya berjumpa bukan sebagai narasumber berita dan kuli tinta. Tongat saat ini sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan Amrie sebagai CCO Hukumonline.
Hukumonline mencatat ada 43 kampus hukum berbentuk Fakultas dan Sekolah Tinggi dalam jaringan Fordek Hukum PTM. Sebanyak 39 kampus berbentuk Fakultas Hukum, 3 kampus berbentuk Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, dan 1 kampus berbentuk Program Studi dalam Fakultas Sains dan Humaniora. Jumlah ini membuat Muhammadiyah sebagai pemilik jaringan kampus hukum swasta terbesar di Indonesia. Tongat dan jajaran pengurus Fordek Hukum PTM lainnya akan menjabat dalam periode 2022-2024.