Anggota DPR Tak Setuju Ekspansi Usaha PT Timah
Berita

Anggota DPR Tak Setuju Ekspansi Usaha PT Timah

Lebih baik fokus pada peningkatan kapasitas produksi dulu.

RSP
Bacaan 2 Menit
Anggota DPR Tak Setuju Ekspansi Usaha PT Timah
Hukumonline

Rencana PT Timah (Persero) Tbk melakukan ekspansi usaha ke Myanmar tak berjalan mulus. Saat rencana itu terungkap dalam Rapat Kerja  manajemen Timah dengan DPR, sebagian anggota Dewan mengungkapkan nada penolakan. Rencana ekspansi ke salah satu negara ASEAN itu dianggap tidak realistis di tengah merosotnya produksi dan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Kalau produksi turun, kata Milton Pakpahan, sebaiknya perusahaan fokus di dalam negeri dulu. “Kenapa tidak fokus untuk meningkatkan produksi saja,” ungkap anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu, Senin (18/3).

Sebenarnya, PT Timah sudah pernah mengungkapkan rencana sejenis, termasuk meningkatkan produksi timah melalui eksplorasi di bawah laut. November tahun lalu, Dirut PT Timah Sukrisno, menjelaskan langkah itu ditempuh untuk mengantisipasi kian menipisnya cadangan timah di Bangka Belitung (Babel).

Timah khawatir cadangan timah bakal habis sebelum 2030, bahkan mungkin sebelumnya. “Bisa saja cadangan timah sudah habis sebelum 2030 terutama jika ilegal mining masih terus terjadi seperti sekarang” jelas Sukrisno. 

Sukrisno juga berencana untuk meningkatkan produksi dari kegiatan tambang laut, terutama saat perusahaan pelat merah itu telah memiliki teknologi yang bisa melakukan pengeboran hingga kedalaman seratus meter. Teknologi tersebut pun diklaim Sukrisno jauh lebih baik dari sebelumnya, yang hanya bisa melakukan pengeboran hingga kedalaman 40 meter saja.

Anggota Komisi VII lain, Alimin Abdullah, menilai langkah PT Timah yang akan membeli sejumlah kapal untuk meningkatkan produksi timah di laut sebagai langkah yang tidak tepat di saat laba perusahaan turun. “Laba menurun, produksi menurun malah mau beli sana-sini,” ucap politisi Partai Amanat Nasional itu.

Alimin juga menyesalkan saat PT Timah tidak menyertakan laporan kinerja perusahaan padahal DPR akan melakukan evaluasi atas kinerja yang dicapai. Ia menduga ada upaya menutup-nutupi kinerja perusahaan. “Seharusnya disampaikan sehingga kita bisa mengerti apa kesulitan yang dihadapi, ini kan kesannya ada iktikad tidak baik” imbuhnya.

Milton berpendapat, rencana melakukan bisnis di bawah laut tak terlalu menjanjikan dibanding meningkatkan produksi di darat. Pembelian alat teknologi pun dikhawatirkan Alimin bisa menjerat manajemen Timah ke dalam tuduhan penggelembungan.

Tags: