Namun, hingga kini Djoko Tjandra tak mengetahui apakah uang tersebut sudah diterima atau belum. “Cuma nggak konfirmasi apakah sudah diterima atau belum oleh Andi, Pak Djoko juga nggak tau, Melalui adik ipar atau kakak iparnya, jadi nggak tau apakah itu nyampe ke Pinangki atau tidak Pak Djoko nggak tahu,” ujarnya.
Mengenai adanya dugaan pemberian uang terkait dengan fatwa MA awalnya keluar dari pernyataan penasihat hukum Djoko Tjandra lainnya Krisna Murti. Menurutnya Jaksa Pinangki Sirna Malasari memberikan penawaran kepada kliennya soal kepengurusan fatwa MA melalui sebuah tim tetapi upaya tersebut gagal dilakukan. (Baca: Penangkapan Djoko Tjandra Pintu Masuk Bongkar Mafia Hukum!)
Dipecat Nasdem
Nasdem sebagai tempat Andi bernaung di dunia politik pun tak tinggal diam. Mereka langsung melakukan tindakan tegas dengan mencabut keanggotaan partai Andi Irfan Jaya. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi wartawan. Menurut Ahmad setelah ditetapkan tersangka nama Andi Irfan Jaya sudah tidak ada lagi dalam keanggotaan.
“Jadi Andi itu kemarin masih kader Partai NasDem. Dia masih kader Partai NasDem dan kemarin saya sampaikan bahwa begitu dia ditetapkan sebagai tersangka, maka keanggotaan dia kita akan dicabut,” ujarnya.
Sedangkan mengenai perkara ini Ahmad sendiri mengatakan Partai NasDem menghormati proses hukum yang ada. “Intinya kita Partai NasDem secara kelembagaan men-support penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini secara terang benderang. Kemudian bagi kader Partai NasDem tentunya kita mengharapkan ini pelajaran,” katanya.
Ahmad berharap peristiwa ini akan menjadi pelajaran bagi para kader NasDem agar dalam bertindak selalu mematuhi aturan hukum yang berlaku terutama berkaitan dengan tindak pidana korupsi. “Jadi ya mari kita ambil hikmahnya, kemudian berharap semua kader bisa mengambil pelajaran dari ini,” tuturnya.