Memasuki hari kedua Pelatihan Hukumonline 2023 bertajuk “Bimbingan Kerja untuk Fresh Graduate Hukum”, membahas materi simulasi. Perwakilan Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA) menyampaikan materi seputar insight profesi In House Counsel (IHC) dan peranannya disertai training practical skill sebagai seorang IHC.
"Dalam kehidupan nyata, kuliah lebih enak. Dosen kasih cerita (contoh kasus), tinggal menggali dari situ. Kalau kerja kita mandiri mencari rangkaian cerita (memecahkan kasus yang dihadapi)," ujar Vice President ICCA Erlangga Gafar dalam pemaparan materinya, Kamis (13/7/2023).
.jpg "Hukumonline.com")
Vice President ICCA Erlangga Gafar saat menyampaikan materi di hadapan peserta bimbingan kerja.
Ia memahami masih banyak fresh graduate hukum yang clueless setelah menuntaskan pendidikan dan terjun ke dunia kerja. Pada pelatihan hari itu, dirinya berpesan agar peserta memanfatakan kesempatan yang diperoleh semaksimal mungkin. Mengingat untuk lingkup sebagai seorang IHC akan bersinggungan dengan berbagai hal.
Baca Juga:
- Bimbingan Kerja Fresh Graduate, Kupas Tuntas Kerja-Kerja Lawyer di Law Firm
- Kiat Riset Hukum Ala Corporate Lawyer
Anindita Putri selaku Legal Commercial & Project PT KIDECO Jaya Agung yang turut hadir menjelaskan counterpart yang berhubungan dengan tim legal ialah HR (Human Resources). Umumnya, tugas yang diminta bantuan kepada IHC dari tim HR berhubungan dengan ketenagakerjaan, seperti review terkait perjanjian kerja.
Narasumber Bimbingan Kerja untuk Fresh Graduate: Erlangga Gafar, Anindita Putri, Fatimah, dan Anisa Ramadhani Thariyan.
Penting bagi IHC ketika diminta bantuan dari HR untuk bisa menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu memberi contoh sederhana berkaitan boleh atau tidaknya praktik menahan ijazah karyawan dan denda bagi karyawan yang memutuskan untuk keluar perusahaan sebelum masa kontrak habis yang sempat ramai dibincangkan beberapa waktu terakhir.
"Itu diperbolehkan tidak oleh UU? Kita sebagai legal tidak boleh ikuti mayoritas publik atau (memberikan jawaban dengan) dasar tidak jelas. Kita harus kaji lagi secara UU. Ada tidak larangan dari segi hukum? Pernah juga dengan HR, kita berhadapan sengketa industrial. Worst case akan lakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), tetap harus kewajiban pekerja dipenuhi."
Selanjutnya, Board of Director (BoD), Board of Committee (BoC), dan shareholders (pemegang saham), banyak berkaitan erat dengan tim legal diantaranya membantu dalam mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahunan dan RUPS Luar Biasa. Secara aktif, IHC menjalin komunikasi dengan notaris ataupun lawyer.
Corporate Legal PT KIDECO Jaya Agung Fatimah melanjutkan kaitannya IHC dengan Supply Chain Management (SCM). "Gampangnya SCM itu logistik perusahaan. Jadi yang memastikan pengadaan barang maupun terpenuhi termasuk perhitungan budgeting itu yang dilakukan oleh SCM," kata dia.
IHC bakal berurusan dengan berbagai agreement maupun perjanjian berkenaan dengan logistik perusahaan. Kemudian untuk hubungan tim legal dengan tim marketing biasanya mengenai perizinan, hak kekayaan intelektual bagi perusahaan tertentu sebelum memasarkan produknya, sampai dengan masalah penyelesaian sengketa. Peran legal dibutuhkan pada hal-hal terkait secara garis besar.
Anisa Ramadhani Thariyan yang merupakan Corporate Legal PT KIDECO Jaya Agung menimpali untuk peran IHC di bidang operations umumnya berkaitan dengan pekerjaan perusahaan di lapangan. Untuk itu, legal diperlukan untuk meriset peraturan untuk operasi. Lalu, dalam hubungannya dengan tim finance, IHC perlu berhubungan dengan perpajakan bagi beberapa perusahaan hingga perihal penggunaan fasilitas bank berupa kredit dan sebagainya.
"Kalau di law firm, kliennya banyak. Jadi kalau IHC kliennya satu, tapi multiple internal dan kita ketemu other stakeholder. Saya sarankan baca UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dulu sampai habis, masalah pemahaman nomor dua. Mumpung sekarang masih belum kerja, sempetin baca. Rugi kalau enggak," ujar Deputi Direktur External Legal & Security PT Kideco Jaya Agung itu.
Corporate Legal PT KIDECO Jaya Agung Anisa Ramadhani Thariyan saat menyampaikan materi (kanan).
Bagi fresh graduate hukum, dia menyarankan untuk menghabiskan waktu dengan menonton berbagai persidangan di pengadilan. Atau akan lebih baik lagi jika mulai membiasakan diri menonton RUPS, kini sudah banyak PT Tbk yang menggelar RUPS secara online. Melalui dua aktivitas tersebut, menurutnya akan dapat menambah khazanah keilmuan bagi lulusan baru sebelum terjun ke dunia kerja.
"Apa yang membedakan in house dan eksternal (lawyer)? Kalau in house diharap lebih mengetahui. Lawyer eksternal ketika datang, hanya dapat sepintas dari sehari-dua hari. Kalau in house counsel diharapkan lebih memahami industri dan technical meski tidak semua bisa dikerjakan IHC."
Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) itu mengingatkan selagi belum mulai bekerja, lulusan Sarjana Hukum untuk jangan membatasi diri. Hanya terbatas pada corporate, litigasi, atau bidang lainnya. Hal itu disayangkan mengingat banyaknya profesi hukum yang dapat digeluti. Bahkan selain profesi IHC maupun lawyer, masih terdapat aparat penegak hukum atau profesi hukum lainnya.
Terlebih, dewasa ini isu hukum semakin kompleks. Fresh graduate harus dapat membekali diri sebaik mungkin dengan berbagai keilmuan hukum yang mumpuni. Setidaknya hal-hal mendasar tentang UU PT, Ekspor dan Impor, Perlindungan Data Pribadi, Badan Arbitrase, Pertambangan, Kehutanan, Lingkungan Hidup, KUHP, Pajak PNBP, UU Informasi dan Transaksi Elektronik, Asuransi, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, dan lain-lain.
"Setidaknya, generic-nya tahu. It's fine, kuliah memang bukan tempat praktik hukum. Praktik itu PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat). Kuliah memang belajar teori, basic-nya. Peraturan sekarang banyak. (Makanya) enak subscribe Hukumonline, ada konsolidasi, bisa lihat (dari sana). Termasuk ada kemudahan teknologi," kata Erlangga.