Anak Buah Hotma Didakwa Menyuap Pegawai MA
Utama

Anak Buah Hotma Didakwa Menyuap Pegawai MA

Mario pilih membantah, Djodi malah mengakui perbuatannya.

NOVRIEZA RAHMY
Bacaan 2 Menit

Djodi memberikan informasi perkara pidana atas nama Hutomo dengan nomor kasasi MD Reg.No.521 K Pid 2013 ditangani majelis hakim Prof Dr Gayus Lumbuun, Dr H Andi Ayyub Selah dan Dr HM Zaharuddin Utama. Djodi kemudian menemui staf kepaniteraan MA Suprapto untuk menyampaikan permintaan Mario.

Suprapto menyatakan akan melihat dulu kasusnya dan membaca memori kasasi yang diajukan jaksa. "Berapa dananya," tanya Suprapto. Mario melalui Djodi dengan Suprapto menyiatakan dana yang disediakan sebesar Rp200 juta.

Pada 28 Juni 2013 di Cafe Expresso Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara, Mario, Koestanto, dan Sasan bertemu. Mario meminta Rp1 miliar untukfee lawyer dan biaya operasional pengurusan perkara Hutomo. Biaya itu disanggupi, lalu 1 Juli 2013, Mario meminta separuh pembayaran.

Mario mengirimkan SMS kepada Sasan yang isinya, "Selamat siang pak. Sehubungan dgn pembicaraan Jum'at lalu, Pak Hotma mohon dipastikan pak, apakah biayanya bisa bapak bayarkan separuhnya dulu besok pak?" Sasan meminta Mario menandatangani kwitansi pembayaran, tapi Mario tidak bersedia.

Keesokan harinya, Djodi menyerahkan memori kasasi jaksa kepada Suprapto. Staf kepaniteraan MA ini menyanggupi pengurusan perkara Hutomo agar diputus sesuai kasasi jaksa. Suprapto meminta penambahan dana sebesar Rp300 juta. Kemudian, Djodi menyampaikan permintaan Suprapto kepada Mario.

Koestanto menyerahkan Rp500 juta kepada orang suruhan Mario yaitu Deden. KPK memiliki sejumlah data komunikasi Mario dan Djodi. Seperti komunikasi SMS dengan menggunakan kata sandi. SMS pertama, Djodi meminta Mario menyerahakn obat "50 butir" untuk dikirimkan kepada "pembuat resep".

Terdakwa menyetujui, sehingga pada 8 Juli 2013, bertempat di Bank Artha Graha Jl HOS Cokroaminoto No.40 Menteng, Jakarta Pusat. Lalu terdakwa melalui Deden menyerahkan uang sebesar Rp50 juta kepada Djodi. Pada 18 Juli 2013, Djodi kembali menghubungi Mario, meminta lagi Rp100 juta.

Tags: