An An Chandrawulan: Dari Cita-Cita Agen Intelijen Menjadi Dosen dan Dekan
Srikandi Hukum 2018

An An Chandrawulan: Dari Cita-Cita Agen Intelijen Menjadi Dosen dan Dekan

“Kemajuan suatu bangsa itu tergantung kepada Ibunya”.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Wanita kelahiran Bandung pada tahun 1960 ini menyadari ada peran yang tak bisa ia alihkan kepada siapapun yaitu menjadi ibu. Ada hak anaknya yang harus dipenuhi dari sentuhan tangannya. Ia tak pernah percaya untuk menitipkan anaknya diasuh orang lain selama ia bekerja. Tanpa ragu ia rela mengajar sambil menggendong anaknya di hadapan para mahasiswa.

 

“Sejak bayi itu saya bawa ngajar. Saya nggak percaya diasuh sama orang lain, dititip sama orang lain. Jadi mengajar, ya saya gendong. Mahasiswa oke-oke saja. Manajemen kampus nggak masalah juga. Kadang saya bawa dorongan (kereta dorong bayi-red), taruh di sebelah saya,” kenangnya sambil tersenyum lebar.

 

Kebiasaan ini berlanjut sampai anaknya mulai bisa mencoret-coret di kertas. Tak jarang buku yang An An bawa ke kelas dicoreti anaknya dengan pulpen dan spidol. “Saya bilang ‘it’s OK’. Menurut saya anak diperkenalkan dari sekarang apa sih pekerjaan orangtuanya, justru dia akan menjadi mengerti,” imbuhnya.

 

Setelah putri tunggalnya ini mulai besar An An memetik hasilnya, di mana sang anak jadi bisa memahami kesibukan aktivitasnya. Mereka memiliki kesepakatan soal quality time khusus keluarga yang rutin di akhir pekan. Bersama suaminya, Prof. Huala Adolf, yang juga Guru Besar di FH UNPAD mereka menjadi keluarga yang saling mendukung.

 

“Saya sangat bersyukur suami saya juga dosen, Prof. Huala. Alhamdulillah anak dan suami saya sangat mengerti. Di hari-hari tertentu, Sabtu atau Minggu kami upayakan untuk tidak bekerja. Ada quality time, makan bertiga, kami jalan-jalan bertiga,” lanjutnya.

 

Hukumonline.com

 

Wanita dan Hukum

Satu kata dari An An tentang wanita adalah kuat. Kemampuan wanita untuk multifungsi membagi peran hidupnya baginya adalah cermin kekuatan. Sebagai wanita, ada peran ibu yang menurutnya tak bisa ditinggalkan oleh wanita karier manapun. Sehingga ketika wanita berkarier, mereka menambah perannya di samping sebagai ibu yang merawat anak-anaknya.

 

Bagi An An, saat ini peluang bagi wanita sudah terbuka lebar untuk berkarier termasuk di dunia hukum. Bahkan ia menilai wanita di masa ini telah berhasil mewujudkan gagasan perjuangan kesetaraan bagi wanita di ruang publik. “Saya kira wanita-wanita sekarang ini pintar, smart, dan sangat berani. Tinggal mengatur waktu dengan keluarga,” ujarnya.

Tags:

Berita Terkait