Peran pengacara terdapat dalam setiap proses sistem peradilan pidana. Seseorang ataupun sebuah korporasi yang tengah mengalami permasalahan hukum memerlkukan bantuan professional dibidang hukum atas keterbatasan pengetahuannya mengenai perkara pidana.
Di beberapa kasus di dalam penyelesaian masalah hukum, seringkali muncul masalah hukum yang lain. Seseorang yang melaporkan karena merasa menjadi korban, bisa berujung dipidana karena dapat dilaporkan balik.
Hal tersebut cukup seirng terjadi di beberapa kasus, sehingga dibutuhkan jasa dari pengacara yang memahami hukum dengan baik dalam menyelesaikan masalah. Dalam artian singkat bahwa, perlunya menggunakan jasa professional pengacara adalah untuk menyelesaikan hukum tanpa muncul masalah hukum lainnya.
Baca Juga:
- Hal-hal yang Dilakukan Saat Magang di Kantor Advokat
- Dapatkah Dipidana Jika Mangkir Bayar Utang? Simak Penjelasan Hukumnya
- Berminat Jadi Panitera? Simak Cara Berikut Ini
Tidak jarang, beberapa klien yang mendatangi pengacara ketika masalah yang dihadapi telah berjalan dan rumit akibat mengambil langkah awal yang keliru. Seperti masalah yang bisa dilakukan dengan cara mediasi, namun dibiarkan hingga masalah masuk ke tahap persidangan.
Oleh sebab itu, profesi pengacara dapat mendampingi seseorang atau korporasi terhadap pembelaan dari permasalahan hukum yang sedang dihadapinya. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Pasal tersebut berbunyi, orang yang berprofesi memberikan jasa hukum berupa konsultasi, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien, baik di dalam maupun diluar pengadilan.