Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 31 Oktober 2016 di Surabaya. Munaslub ini bertujuan untuk meneguhkan identitas Advokat Syariah dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) APSI.
Ketua Umum APSI Afdal Zikri mengatakan, Munaslub ini bertujuan untuk melakukan perubahan AD/ART APSI,sehingga memiliki identitas dan ciri khusus sebagai Advokat Syariah, di samping juga dalam rangka merespon berbagai perkembangan hukum dan organisasi advokat kontemporer.
“Munaslub ini akan dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Nasional, Dewan Kehormatan, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Cabang di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima hukumonline, Jumat (28/10).
Ada pun pemilihan lokasi di Surabaya, kata Afdal, disamping kesiapan DPW APSI Jawa Timur,Surabaya menjadi tempat bersejarah sebagai simbol perlawanan terhadap kedholiman dan ketidakadilan dengan adanya Resolusi Jihad mempertahankan NKRI, terlebih di bulan Oktober ada peringatan Hari Santri, ada pula peringatan Sumpah Pemuda dan ada pula peringatan Hari Pahlawan.
Menurut Afdal, anggota APSI mayoritas adalah para pemuda alumni Madrasah dan pesantren.“Sebagai Ketua Umum APSI, saya berharap Munaslub di Surabaya dijadikan momentum bagi para advokat syariah untuk menjadi penegak hukum yang berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai syariah sebagaimana diwariskan oleh para Pejuang bangsa di Surabaya,” katanya.
Selain melakukan perubahan AD/ART dan rangkaiannya, APSI akan menyerahkan sejumlah penghargaan bagi para advokat syariah dengan tajuk “SHARIA LAWYER AWARD”. (Baca Juga: Advokat Bersertifikat Halal, APSI Pun Tak Sepakat)
Menurut Afdal, award ini akan diberikan dalam berbagai bentuk kategori,diantaranya Pengacara Syariah Wanita Terbaik, Pengacara Syariah Pro Bono Terbaik, Pengacara Syariah Perempuan Pro Bono Terbaik, Pengacara Korporat Syariah Terbaik, Firma Hukum Syariah Terbaik, dan lain sebagainya.
“Pemberian award ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para advokat syariah untuk berkiprah dan mengibarkan panji-panji APSI secara luas di masyarakat dan mampu menjadi penyeimbang dengan penegak hukum lainya,” pungkas Afdal.
Ketua Umum APSI Afdal Zikri mengatakan, Munaslub ini bertujuan untuk melakukan perubahan AD/ART APSI,sehingga memiliki identitas dan ciri khusus sebagai Advokat Syariah, di samping juga dalam rangka merespon berbagai perkembangan hukum dan organisasi advokat kontemporer.
“Munaslub ini akan dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Nasional, Dewan Kehormatan, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Cabang di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima hukumonline, Jumat (28/10).
Ada pun pemilihan lokasi di Surabaya, kata Afdal, disamping kesiapan DPW APSI Jawa Timur,Surabaya menjadi tempat bersejarah sebagai simbol perlawanan terhadap kedholiman dan ketidakadilan dengan adanya Resolusi Jihad mempertahankan NKRI, terlebih di bulan Oktober ada peringatan Hari Santri, ada pula peringatan Sumpah Pemuda dan ada pula peringatan Hari Pahlawan.
Menurut Afdal, anggota APSI mayoritas adalah para pemuda alumni Madrasah dan pesantren.“Sebagai Ketua Umum APSI, saya berharap Munaslub di Surabaya dijadikan momentum bagi para advokat syariah untuk menjadi penegak hukum yang berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai syariah sebagaimana diwariskan oleh para Pejuang bangsa di Surabaya,” katanya.
Selain melakukan perubahan AD/ART dan rangkaiannya, APSI akan menyerahkan sejumlah penghargaan bagi para advokat syariah dengan tajuk “SHARIA LAWYER AWARD”. (Baca Juga: Advokat Bersertifikat Halal, APSI Pun Tak Sepakat)
Menurut Afdal, award ini akan diberikan dalam berbagai bentuk kategori,diantaranya Pengacara Syariah Wanita Terbaik, Pengacara Syariah Pro Bono Terbaik, Pengacara Syariah Perempuan Pro Bono Terbaik, Pengacara Korporat Syariah Terbaik, Firma Hukum Syariah Terbaik, dan lain sebagainya.
“Pemberian award ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi para advokat syariah untuk berkiprah dan mengibarkan panji-panji APSI secara luas di masyarakat dan mampu menjadi penyeimbang dengan penegak hukum lainya,” pungkas Afdal.