Dalam lembaga keuangan syariah, dikenal sejumlah adanya 12 akad syariah, antara lain akad wadiah, akad mudarabah, akad murabahah, akad salam, akad istishna, akad ijarah, akad syirkah, akad hiwalah, akad rahn, akad qardh, akad wakalah, dan akad kafalah.
- Akad wadiah, KBBI mengartikan wadiah sebagai titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat nasabah yang bersangkutan menghendaki. Secara terminologi, akad wadiah adalah menitipkan barang tanpa adanya upah.
Ada dua prinsip wadiah yang dikenal, yakni wadiah dhamanah yang artinya bank bertanggung jawab atas titipan dan boleh memanfaatkan harta titipan tersebut, dan wadiah amanah yang artinya bank tidak boleh memanfaatkan harta yang dititipkan.
Baca juga:
- Mengenal Tujuan dan Tingkatan 5 Maqashid Syariah
- Lika-liku Civitas Akademika Mengkaji Hukum Ekonomi Syariah
- Mengenal Investasi Pasar Modal Syariah
- Akad mudarabah adalah kerja sama antara dua pihak di mana yang satu berperan sebagai pemilik modal dan pihak lainnya sebaai pengelola (bank). Dalam akad ini, keuntungan yang didapat akan dibagi sesuai kesepakatan. Namun, untuk kerugian finansial yang mungkin timbul hanya akan ditanggung boleh pihak bank.
Dilansir dari laman OJK, ada dua prinsip mudarabah yang dikenal, yakni mudarabah mutlaqah dan mudarabah muqayyadah. Dalam mudarabah mutlaqah, tidak ada batasan bagi bank untuk menggunakan dana yang dihimpun; nasabah tidak memberikan persyaratan apapun dan bank diberikan kebebasan penuh. Contoh pengembangannya adalah tabungan dan deposito
Kemudian, mudarabah muqayyadah dapat dibagi atas mudarabah muqayyadah on balance sheet (di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat tertentu kepada pihak bank) dan mudarabah muqayyadah off balance sheet (bank akan bertindak sebagai perantara yang mempertmukan pemilik dana dan pelaksanan usaha).