Agar Indover Tidak Bankroet
Berita

Agar Indover Tidak Bankroet

DPR setuju Indover diselematkan. Dalam hasil rapat Bank Indonesia dengan DPR terungkap Bank Indonesia akan menambah modal Bank Indover sekitar Rp7 triliun. Namun, ada resiko yang bakal ditanggung. Uang sebesar itu kemungkinan tidak kembali.

Sut/CRU
Bacaan 2 Menit

 

Potensi-potensi itu dapat mempengaruhi ketersedian dana bagi pelaku ekonomi dan lebih meningkatkan pembiayaan perdagangan (trade financing) yang sudah meningkat sejak terjadinya krisis keuangan global. Lalu terjadi peninjauan ulang atau renegosiasi penagihan awal, penghentian fasilitas perpanjangan deposito secara otomatis (roll-over), dan pembatasan fasilitas pinjaman luar negeri Indonesia.

 

Resiko tersebut akan menghambat kegiatan transaksi keuangan, memperburuk kondisi perbankan nasional, mengganggu kelancaran ekspor-impor, dan kegiatan sektor riil pada umumnya. Intinya, jika Indover tidak dibantu, maka dampak yang ditumbulkan cukup dasyat. Dengan kata lain, krisis keuangan seperti tahun 1997/1998 bakal terulang.

 

Makanya, dalam dokumen tersebut, Bank Indonesia sepertinya keukeuh untuk menggolkan rencana bantuan terhadap bank yang sumber dananya bergantung pada pasar uang (money market) ini.

 

Tak tanggung-tanggung, penambahan atau penyertaan dana yang akan digelontorkan untuk modal Indover sebesar EUR545,66 juta atau sekitar Rp7 triliun. Dana yang tidak sedikit memang. Uang itu rencananya digunakan untuk membeli kembali semua kewajiban-kewajiban pihak ketiga Indover di luar Bank Indonesia.

 

Langkah ini merupakan langkah paling kredibel dari sudut pandang pasar, sehingga dapat memperbaiki persepsi sovereign default yang telah dikenakan kepada Indonesia, demikian salah satu kalimat yang diunduh dari bahan pertemuan tersebut.

 

Dana tidak kembali

Ironisnya, dana tambahan itu berpotensi tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Alasannya, pertama, kondisi keuangan global yang masih bergejolak, sehingga aset yang dimiliki Indover jauh di bawah nilai wajar. Jika surat-surat berharga (collateralized dan non collateralized) Indover dijual dalam kondisi pasar yang tidak kondusif, maka berpotensi terdiskon. Kedua, kemungkinan kredit yang disalurkan Indover akan menurun kualitasnya. Artinya kredit macet (non performing loan–NPL) akan meningkat.

 

Ketiga, telah terjadi pelunasan yang lebih cepat oleh debitur (early redemption) terhadap bank maupun perusahaan peminjam, terutaa saat pasar menghadapi tekanan (market distressed). Akibatnya, nilai pengembalian akan kurang dari 100 persen.

Halaman Selanjutnya:
Tags: