“Ada perubahan secara garis besar dalam metodologi. Kita tidak lagi melihat pada jumlah fee earners saja (kuantitatif), tetapi kita juga mempertimbangkan perkara atau transaksi yang dilakukan selama satu tahun ke belakang (kualitatif). Tapi ini hanya berlaku pada beberapa kategori saja, misalnya kategori Rising Star dan Best Law Firm,” ungkap Katon.
Lalu, kategori Best Law Firm terbagi dalam 3 jenis kategori berdasarkan lingkup fokus layanan hukumnya ialah Best Full Service Law Firm of the Year, Best Litigation Law Firm of the Year, dan Best Non Litigation/Corporate Law Firm of the Year. Ketiga kategori ini melibatkan penilaian dewan juri. Penilaian tidak hanya melihat pada jumlah fee earners, tetapi juga menilai berbagai kasus yang ditangani tiga besar kantor hukum yang menempati masing-masing kategori (kualitatif dan kuantitatif).
Berikutnya, kategori Rising Star terbagi 3 jenis kategori yang berfokus pada kantor-kantor hukum yang berdiri dalam 5 tahun terakhir mencakup Rising Star Full Service Law Firm of The Year, Rising Star Litigation Law Firm of The Year, dan Rising Star Non Litigation/Corporate Law Firm of The Year.
Sama seperti tiga kategori Best Law Firm, ketiga kategori rising star ini juga tidak hanya sebatas mempertimbangkan jumlah fee earners. Tetapi juga performa kantor hukum dalam menangani masalah hukum yang dilakukan oleh dewan juri internal Hukumonline menjadi poin penilaian (kualitatif dan kuantitatif).
Pada kategori kelima belas, terdapat Most Female Partners Law Firm of The Year yang ditujukan bagi kantor-kantor hukum dengan jumlah Partner perempuan terbanyak (kuantitatif). Terakhir, kategori keenam belas adalah Best Law Firm Brand Innovation of The Year yang diurutkan berdasarkan penilaian aspek partisipasi pengembangan pengetahuan melalui klinik hukum, pelatihan, dan publikasi media.